Siswa Program Pendidikan Karakter di Purwakarta Akan Ikuti Pembelajaran Akademik di SKB

Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan karakter bagi siswa. Sebanyak 39 siswa yang saat ini tengah mengikuti program pendidikan berkarakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Purwakarta, Jawa Barat, akan segera melanjutkan pembelajaran akademik di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat meninjau langsung kegiatan siswa di lokasi pelatihan.

Menurut Dedi Mulyadi, program penguatan karakter yang semula direncanakan berlangsung selama 14 hari akan diperpanjang. Perpanjangan ini dilakukan sambil menunggu kesiapan fasilitas SKB yang berlokasi di Jalan Purnawarman Timur Nomor 8, Sindangkasih, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dedi menekankan pentingnya memastikan SKB dalam kondisi yang optimal sebelum siswa dipindahkan. Persiapan meliputi perbaikan toilet, pengecatan gedung, dan pembersihan lingkungan sekitar agar menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif.

"Kita harus memastikan ketersediaan SKB secara sempurna. Toiletnya, kemudian gedungnya lagi dicat, lingkungannya lagi dibersihkan. Sehingga anak-anak ini dari sini nanti pindah ke SKB," ujar Dedi usai melakukan peninjauan bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid.

Nantinya, para siswa akan belajar akademik di ruang kelas yang telah disiapkan di SKB. Selain itu, mereka juga akan diberikan kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat melalui kegiatan olahraga seperti sepak bola dan bulutangkis. Meskipun demikian, aspek kedisiplinan tetap menjadi fokus utama. Untuk itu, pelatih disiplin dari resimen akan tetap mendampingi para guru akademik. Kehadiran pelatih disiplin diharapkan dapat membantu menjaga ketertiban dan menanamkan nilai-nilai disiplin kepada para siswa.

"Kami akan meminta lima orang dari resimen ini untuk menjadi pelatih tenaga pendamping guru yang sudah ada di sana. Jadi nanti hari Minggu mereka sudah pindah mes. Dan, saya lihat sudah segar-segar," jelas Dedi.

Program pendidikan karakter berbasis militer ini sendiri merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dimulai sejak 2 Mei 2025. Program ini merupakan hasil kerjasama antara Pemprov Jawa Barat, TNI Angkatan Darat (TNI AD), dan Polri, dengan tujuan membentuk karakter siswa yang lebih disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki semangat bela negara.

Sasaran program ini adalah siswa tingkat SMP dan SMA yang dinilai memiliki masalah perilaku, sulit diatur, atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas dan tindakan kriminal. Melalui pelatihan di barak militer, siswa diberikan materi berupa:

  • Latihan baris-berbaris
  • Kegiatan outbound
  • Pelatihan bela negara
  • Pembinaan karakter dan disiplin

TNI AD menegaskan bahwa program ini bukanlah pendidikan militer, melainkan sebuah pendekatan untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada siswa. Program ini juga mendapatkan beragam respons dari masyarakat. Sebagian orang tua siswa menyambut baik inisiatif ini dengan harapan dapat membawa perubahan positif pada anak-anak mereka. Namun, ada juga pihak yang выражают kekhawatiran mengenai pendekatan militeristik dalam pendidikan.

TNI AD menyatakan bahwa program ini akan terus dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitas dan melakukan perbaikan berkelanjutan. Diharapkan, melalui program ini, siswa dapat kembali ke lingkungan sekolah dan masyarakat dengan membawa perubahan positif dalam perilaku dan karakter mereka.