Sejarah Indonesia Ditulis Ulang: Pengalaman Bangsa dari Masa Lalu Hingga Kini Akan Diungkap
Penyusunan ulang sejarah Republik Indonesia tengah dilakukan dengan memasukkan berbagai pengalaman bangsa, termasuk pahit getir masa penjajahan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Tim Penulisan Sejarah RI, Susanto Zuhdi, sebagai respons atas pertanyaan mengenai dimuatnya isu pelanggaran HAM berat dalam penulisan sejarah tersebut.
"Pengalaman bangsa ini kan jatuh bangun. Sejarah itu cermin. Kita harus jujur dengan sejarah agar bisa maju," ujar Susanto, menekankan pentingnya mempelajari sejarah secara komprehensif. Publik diminta untuk bersabar menantikan hasil akhir dari proses penulisan ulang ini. Masa penjajahan, termasuk kolonialisme Belanda, akan menjadi bagian tak terpisahkan dari narasi sejarah yang baru.
Selain itu, penulisan ulang ini akan mencakup era kemerdekaan hingga terbentuknya pemerintahan Indonesia. Perjuangan para pendahulu bangsa akan diangkat sebagai pelajaran berharga bagi generasi penerus. "Perjuangan pendahulu kita, itu menjadi pelajaran," tambahnya.
Proyek penulisan ulang ini juga akan merangkum periode prasejarah hingga sejarah kontemporer Indonesia. Aspek-aspek seperti silang budaya, kesenian, peninggalan sejarah, dan fosil manusia purba akan turut dibahas. "Kita gambarkan perjalanan migrasi, interaksi silang budaya, dan asal-usul bangsa, sejak awal hingga masa kontemporer," jelas Susanto.
Proses penulisan ulang sejarah ini melibatkan sekitar 120 ahli, mulai dari sejarawan hingga arkeolog. Kajian yang digunakan merupakan hasil penelitian para ahli yang kompeten. Sebagian besar materi penelitian sudah tersedia, sehingga tidak semua materi diteliti dari awal. Penulisan ulang sejarah ini akan terdiri dari 10 jilid yang dikerjakan oleh ratusan ahli sejarah, termasuk peneliti muda.
"Ada yang bahan-bahannya sudah ada, tinggal diolah. Hasil penelitian mereka selama ini, yang ahli di bidang sejarah politik, sejarah ekonomi, sejarah sosial, bahkan sejarah kuliner, sejarah gaya busana, gaya hidup, Gen Z, digital history, macam-macam tuh, masa-masa yang kontemporer lah ya," imbuhnya.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menjelaskan bahwa penulisan ulang sejarah Indonesia akan menghasilkan narasi versi terbaru yang bakal dirilis pada 17 Agustus 2025 nanti. Fadli menyebutkan bahwa pemerintah sedang menulis ulang sejarah nasional Indonesia dan sejarah periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta Joko Widodo (Jokowi) akan dimasukkan ke versi terbaru nanti.
"Ya, semua yang perlu di-update, kita update. Misalnya, periode terakhir itu periode sebelum Pak SBY kalau enggak salah. Nanti tentu ditambahkan," ujar Fadli Zon.