Eskalasi Konflik: Israel Beri Peringatan Evakuasi Pelabuhan Yaman Usai Serangan Udara
Ketegangan Meningkat di Yaman: Israel Ancam Pelabuhan yang Dikuasai Houthi
Situasi di Yaman semakin memanas setelah militer Israel mengeluarkan peringatan mendesak kepada warga sipil untuk menjauhi tiga pelabuhan utama: Hodeida, Ras Issa, dan Salif. Peringatan ini muncul setelah serangkaian serangan udara yang dilancarkan Israel terhadap wilayah-wilayah yang dikendalikan oleh kelompok Houthi, yang saat ini memegang kendali atas sebagian besar wilayah Yaman.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, melalui platform X, menyampaikan pesan dalam bahasa Arab yang menyatakan, "Karena penggunaan pelabuhan laut oleh rezim teroris Houthi... kami mendesak semua orang yang berada di pelabuhan ini untuk mengungsi dan menjauh dari mereka demi keselamatan Anda sampai pemberitahuan lebih lanjut." Peringatan ini mengindikasikan potensi serangan lanjutan dan menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan warga sipil yang tinggal dan bekerja di sekitar pelabuhan.
Pelabuhan Hodeida, yang merupakan urat nadi logistik dan perdagangan bagi Yaman, menjadi target utama serangan udara Israel. Serangan ini merupakan bagian dari respons terhadap serangkaian serangan yang dilancarkan oleh Houthi, termasuk serangan rudal yang dilaporkan menghantam area Bandara Internasional Ben Gurion pada awal bulan Mei.
Peringatan evakuasi ini serupa dengan taktik yang digunakan Israel sebelum melancarkan serangan udara di Sanaa, ibu kota Yaman, beberapa waktu lalu. Hal ini menunjukkan pola operasi militer Israel yang berusaha meminimalkan korban sipil, meskipun efektivitas peringatan ini dalam praktiknya masih menjadi perdebatan.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan bahwa Israel akan memberikan respons tegas terhadap kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran. Pernyataan ini muncul setelah Israel berhasil mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman. "Kelompok Houthi terus meluncurkan rudal Iran ke arah Israel. Seperti yang telah kami janjikan, kami akan merespons dengan keras di Yaman dan di mana pun diperlukan," tegas Gallant.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, mengklaim bahwa serangan mereka terhadap Israel merupakan bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina. Sejak konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza meletus pada Oktober 2023, Houthi telah berulang kali melancarkan serangan terhadap Israel dan kapal-kapal dagang yang melintasi Laut Merah, mengganggu jalur pelayaran internasional.
Amerika Serikat (AS), yang sebelumnya telah melancarkan serangan udara terhadap posisi Houthi, dilaporkan telah mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok tersebut. Namun, Houthi menegaskan bahwa perjanjian tersebut tidak mencakup Israel dan mereka akan terus menyerang Israel dan kapal-kapal yang terkait dengan Israel.
Serangan Israel ke wilayah Yaman terjadi di tengah operasi militer yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, Palestina, yang telah menyebabkan lebih dari 52.000 orang tewas. Serangan Israel ke Yaman pekan lalu menyebabkan jatuhnya korban jiwa, dengan dua orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Situasi di Yaman semakin kompleks dengan keterlibatan berbagai aktor regional dan internasional. Eskalasi konflik antara Israel dan Houthi dapat memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah di Yaman dan mengancam stabilitas regional.