Di Tengah Padatnya Jadwal Dakwah Ramadan, Umi Pipik Utamakan Buka Puasa Bersama Keluarga

Di Tengah Padatnya Jadwal Dakwah Ramadan, Umi Pipik Utamakan Buka Puasa Bersama Keluarga

Umi Pipik, istri mendiang Ustaz Jefri Al Buchori, membagikan kesehariannya selama bulan Ramadan. Terkenal dengan kegiatan dakwahnya yang padat, Umi Pipik mengakui bahwa jadwal kajiannya semakin intensif selama bulan suci ini. Dalam wawancara di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Minggu (9/3/2025), ia mengungkapkan, "Jadwal kajian memang padat setiap hari, namun Ramadan terasa berbeda. Terlebih jika dalam sehari saya mengisi kajian di tiga tempat, terasa sekali padatnya. Alhamdulillah," ujarnya dengan senyum ramah. Meskipun demikian, Umi Pipik tetap memprioritaskan waktu bersama keluarganya.

Ia menjelaskan strategi manajemen waktu yang diterapkannya untuk menyeimbangkan kegiatan dakwah dan kebersamaan keluarga. "Untuk bulan Ramadan ini, saya hanya menerima jadwal kajian pagi dan siang. Sore harinya, saya selalu memastikan pulang untuk bersama anak-anak. Kecuali jika ada undangan kajian di luar kota," jelasnya. Keputusan ini diambil dengan pertimbangan yang matang, karena ia ingin tetap hadir bagi keluarganya, khususnya saat momen berbuka puasa.

Lebih lanjut, Umi Pipik menjelaskan alasannya menolak berbagai undangan buka puasa bersama di lokasi kajian. "Anak-anak menunggu saya di rumah untuk berbuka bersama. Bagaimana jika saya tidak ada?" tuturnya sembari tersenyum. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keluarga bagi Umi Pipik di tengah kesibukan menjalankan amanah dakwahnya.

Selain itu, Umi Pipik juga berbagi pengalaman beribadah di bulan Ramadan. Ia mengungkapkan rasa syukurnya atas berkah yang diterima selama bulan suci ini. "Alhamdulillah, setiap hari dipenuhi berkah," ucapnya. Meskipun memiliki jadwal yang padat, Umi Pipik tetap konsisten melaksanakan ibadah bersama keluarga. Ia memilih untuk menunaikan shalat Tarawih di rumah karena mengenakan cadar. "Saya biasanya tarawih di rumah karena mengenakan cadar. Agak merepotkan jika harus tarawih di masjid karena harus membuka cadar. Jadi, saya lebih nyaman tarawih bersama anak-anak di rumah," imbuhnya.

Umi Pipik membuktikan bahwa kesuksesan dalam berdakwah tidak selalu diukur dari seberapa banyak tempat yang dikunjungi, tetapi juga dari bagaimana seseorang menyeimbangkan peran sebagai pendakwah dan sebagai seorang ibu yang bertanggung jawab terhadap keluarganya. Dedikasi dan pengorbanannya menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam mengelola waktu dan prioritas kehidupan.

Prioritas Umi Pipik selama Ramadhan:

  • Mengisi kajian di berbagai tempat, terutama pagi dan siang hari.
  • Memprioritaskan pulang untuk berbuka puasa bersama anak-anak di rumah.
  • Menolak undangan buka puasa bersama di tempat kajian.
  • Menunaikan shalat Tarawih di rumah bersama keluarga.

Komitmen Umi Pipik untuk menyeimbangkan dakwah dan keluarga menjadi teladan bagi banyak perempuan yang juga berperan ganda dalam kehidupan mereka.