Tragedi Longsor di Samarinda: Ibu dan Tiga Anak Ditemukan Meninggal Dunia

Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda mengakibatkan bencana tanah longsor di Gang Bulu Tangkis, Jalan Belimau, RT 22, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara. Akibat peristiwa nahas ini, empat orang ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun material longsor. Seluruh korban, yang terdiri dari seorang ibu dan tiga anaknya, telah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan.

Peristiwa ini terjadi pada Senin (12/5/2025) dini hari, sekitar pukul 05.00 Wita. Kondisi tanah yang labil dan minimnya pepohonan di area perbukitan diduga menjadi penyebab utama terjadinya longsor. Empat rumah warga dilaporkan tertimbun, dengan satu keluarga yang terdiri dari enam orang menjadi korban langsung.

Tim penyelamat gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI/Polri, dan relawan, segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban. Proses evakuasi berlangsung dramatis dan penuh tantangan, mengingat kondisi medan yang curam, licin, dan sulit diakses oleh alat berat. Para petugas harus bekerja ekstra keras menggunakan peralatan manual seperti cangkul dan sekop.

Dari enam anggota keluarga yang tertimbun, dua orang berhasil selamat, yakni sang ayah dan seorang anak laki-lakinya. Sementara itu, ibu dan tiga anaknya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan memberikan santunan serta dukungan moral.

"Tentu ini tidak ringan, sangat berat. Kita bisa bayangkan. Tiga saudaranya dan ibunya tidak sempat menyelamatkan diri. Kita minta semua pihak, termasuk warga sekitar, memberikan penguatan agar beliau bisa kuat menghadapi musibah yang sangat memukul ini," ujar Andi Harun saat meninjau lokasi longsor.

Kepala BPBD Samarinda, Suwarso, menjelaskan bahwa jenis tanah di lokasi kejadian memang rentan terhadap longsor. "Hampir tidak ada pohon besar di atas bukit, hanya semak dan rumput liar. Ini membuat air hujan langsung menggerus tanah," jelasnya.

Dua korban pertama, Hamdana (50) dan anaknya Nasrul (24), ditemukan pada Senin sore. Sementara dua korban terakhir ditemukan pada Selasa pagi. Seluruh jenazah telah dibawa ke RSUD AW Sjahranie untuk proses identifikasi dan pemulasaran.

Pemerintah Kota Samarinda mengimbau kepada seluruh warga, khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan terutama saat musim hujan. Masyarakat juga diminta untuk segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda potensi pergerakan tanah guna mencegah terjadinya bencana serupa di masa mendatang.

Berikut poin-poin penting dari kejadian ini:

  • Lokasi: Gang Bulu Tangkis, Jalan Belimau, RT 22, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara
  • Waktu: Senin, 12 Mei 2025, sekitar pukul 05.00 Wita
  • Korban Meninggal: 4 orang (Ibu dan 3 anak)
  • Korban Selamat: 2 orang (Ayah dan 1 anak laki-laki)
  • Penyebab: Hujan deras, tanah labil, minimnya vegetasi
  • Respon: Tim gabungan diterjunkan, santunan dan dukungan moral dari Pemerintah Kota Samarinda
  • Imbauan: Peningkatan kewaspadaan bagi warga di daerah rawan longsor