Lonjakan Penumpang KRL Jabodetabek Lampaui Satu Juta per Hari pada April-Mei 2025

KRL Jabodetabek terus menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah penumpangnya. Pada periode April hingga Mei 2025, tercatat rata-rata lebih dari satu juta penumpang menggunakan layanan ini setiap harinya. Data ini mengindikasikan peran penting KRL sebagai moda transportasi utama bagi masyarakat di wilayah metropolitan Jakarta dan sekitarnya.

Menurut keterangan resmi dari Manager Public Relation KAI Commuter, Leza Arlan, rata-rata volume penumpang pada hari kerja selama April 2025 mencapai 1.038.957 orang. Sementara itu, pada bulan Mei 2025, angka tersebut berada di kisaran 1.030.815 orang. Peningkatan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap KRL sebagai solusi transportasi yang handal dan efisien.

Lonjakan penumpang tertinggi tercatat pada hari Rabu, 30 April 2025, bertepatan dengan pemberlakuan aturan yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jakarta untuk menggunakan transportasi umum setiap hari Rabu. Pada tanggal tersebut, jumlah penumpang KRL Jabodetabek mencapai 1.105.533 orang, meningkat 6,41 persen dibandingkan rata-rata hari kerja lainnya. Kebijakan ini terbukti efektif dalam mendorong penggunaan transportasi umum dan mengurangi kemacetan di jalan raya.

Peningkatan juga terlihat pada layanan Commuter Line Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta). Pada tanggal 30 April 2025, tercatat 7.445 penumpang menggunakan layanan ini, naik 7,26 persen dari rata-rata harian sebelumnya yang sekitar 6.941 orang. Hal ini menunjukkan bahwa integrasi Commuter Line dengan moda transportasi lain, termasuk kereta bandara, semakin memudahkan aksesibilitas masyarakat.

Integrasi KRL dengan berbagai moda transportasi lain seperti KA Jarak Jauh, LRT, MRT, dan Transjakarta, menjadi faktor kunci dalam meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan KRL. Kemudahan berpindah antar moda transportasi membuat perjalanan menjadi lebih efisien dan terintegrasi. Contohnya, di Stasiun Cawang, rata-rata pengguna yang naik dan turun mencapai 27.000-28.000 orang per hari. Sementara di Stasiun Sudirman, rata-rata pengguna yang naik tercatat sebanyak 39.000 orang dan yang turun sebanyak 41.000 orang.

KAI Commuter terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan penumpang yang semakin meningkat. Tarif yang terjangkau, yaitu Rp 3.000 untuk 25 km pertama dan tambahan Rp 1.000 untuk setiap 10 km berikutnya, menjadikan KRL sebagai pilihan transportasi yang ekonomis bagi masyarakat. Dengan kenyamanan dan efisiensi yang ditawarkan, KAI Commuter berharap KRL dapat menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban.

KAI Commuter juga mengajak pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk berkolaborasi dalam membangun ekosistem transportasi yang lebih baik di Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk mewujudkan sistem transportasi yang terintegrasi, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.