Ketua DPR RI Ajak Parlemen Malaysia Perkuat Solidaritas Negara Muslim di Forum Internasional
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, baru-baru ini mengadakan pertemuan bilateral dengan Ketua Dewan Rakyat Parlemen Malaysia, Tan Sri Dato' Johari bin Abdul, di Jakarta. Pertemuan yang berlangsung dalam suasana keakraban ini, diselenggarakan di sela-sela Konferensi Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) atau Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19, di mana DPR RI bertindak sebagai tuan rumah.
Dalam pertemuan tersebut, Puan Maharani menyampaikan ajakan kepada parlemen Malaysia untuk bersama-sama dengan DPR RI menjadi motor penggerak solidaritas di antara negara-negara muslim. Ia menekankan pentingnya memperkuat kerja sama antarparlemen dalam mendukung hubungan bilateral kedua negara, khususnya melalui Grup Kerja Sama Bilateral. Puan juga menyinggung forum-forum parlemen tingkat global dan regional, termasuk PUIC, sebagai wadah potensial untuk mempererat kerja sama.
Konferensi PUIC ke-19, menurut Puan, adalah momentum krusial untuk membangun solidaritas antarparlemen negara Islam dalam menghadapi kompleksitas tantangan global. Ia menekankan perlunya menumbuhkan resiliensi di tengah masyarakat. Sebagai sesama pemimpin lembaga parlemen, Puan berharap dapat menjadi agen perubahan dalam penguatan solidaritas negara-negara muslim.
Selain isu solidaritas negara muslim, Puan Maharani juga menyampaikan ucapan selamat kepada Malaysia atas jabatan sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2025. Ia menyatakan dukungan penuh terhadap tema yang diusung Malaysia, yaitu “Inclusivity and Sustainability”. Puan meyakini Malaysia akan sukses mengemban amanat dan tugasnya sebagai Ketua ASEAN tahun ini. Ia berharap Indonesia dan Malaysia dapat berkolaborasi menciptakan lingkungan di mana semua negara ASEAN dapat berpartisipasi penuh dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial.
Puan juga menyoroti pentingnya mempererat hubungan Indonesia dan Malaysia tidak hanya dalam bidang politik dan keamanan, tetapi juga di sektor ekonomi dan sosial. Kerja sama perdagangan antara kedua negara, khususnya di sektor kelapa sawit dan perdagangan digital, diharapkan dapat terus ditingkatkan. Peningkatan kerja sama antarmasyarakat, seperti di bidang pendidikan, pemberdayaan generasi muda, dan pariwisata, juga menjadi fokus perhatian.
Politisi PDI-P tersebut meyakini bahwa hubungan Indonesia-Malaysia yang telah terjalin erat selama bertahun-tahun akan semakin kokoh. Ia percaya bahwa kerja sama kedua negara akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat kedua negara.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Parlemen Malaysia mengundang Puan Maharani untuk menghadiri agenda kegiatan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) yang akan diselenggarakan di Malaysia. Sebagaimana diketahui, Malaysia memegang presidensi AIPA pada tahun 2025 ini.
Konferensi PUIC ke-19, yang diselenggarakan di Gedung DPR, Jakarta, sejak 12 Mei hingga 15 Mei 2025, membahas berbagai isu penting, antara lain:
- Isu terkait Palestina dan minoritas muslim
- Dialog peradaban dan agama
- Ekonomi dan lingkungan
- Isu hak asasi manusia, perempuan, dan keluarga
Perhelatan Konferensi PUIC di DPR ini sekaligus menandai keketuaan Indonesia pada forum parlemen negara OKI. Puan Maharani dijadwalkan menerima tongkat estafet presidensi PUIC dari Parlemen Pantai Gading pada Rabu, 14 Mei 2025.
Inagurasi pembukaan PUIC akan digelar pada Rabu malam dan direncanakan akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.