PDI-P Pilih Constant Karma Gantikan Yeremias Bisai sebagai Bakal Cawagub Papua: Rekam Jejak dan Pertimbangan Strategi
PDI-P Pilih Constant Karma Sebagai Bakal Cawagub Papua
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) secara resmi menunjuk Constant Karma sebagai bakal calon wakil gubernur (Bacawagub) Provinsi Papua. Keputusan ini diambil menyusul diskualifikasi Yeremias Bisai oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilgub Papua 2024. Constant Karma, kader senior Partai Golkar, akan mendampingi Benhur Tomi Mano dalam kontestasi Pilgub Papua mendatang. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua DPP PDI-P, Komarudin Watubun, usai proses pendaftaran pasangan Benhur-Constant di KPU Papua pada Minggu, 9 Maret 2025.
Komarudin menjelaskan bahwa keputusan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, untuk memilih Constant Karma didasarkan pada penelusuran rekam jejak yang cermat dan teliti. Proses seleksi dimulai dari 38 nominator yang mendaftar di DPD PDI-P Provinsi Papua, kemudian disaring hingga terpilih lima nama yang diusulkan ke DPP. "Ibu Ketua Umum memutuskan memilih Pak Constant Karma setelah meneliti dan menelusuri rekam jejaknya," tegas Komarudin. Ia menambahkan bahwa Constant Karma dipilih dari lima kandidat yang dinilai paling memenuhi kriteria dan harapan partai.
Profil dan Rekam Jejak Constant Karma
Constant Karma bukanlah figur baru dalam pemerintahan Papua. Ia memiliki pengalaman panjang dan mumpuni di berbagai posisi strategis, antara lain sebagai Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jayawijaya, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Papua, Wakil Gubernur Papua, Sekretaris Daerah Provinsi Papua, dan Penjabat Gubernur Provinsi Papua. Pengalaman luas ini diyakini akan menjadi aset berharga dalam memimpin Papua ke depan.
Selain rekam jejak yang mumpuni, Komarudin juga menekankan integritas Constant Karma yang bersih dari praktik Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). "Sosok Pak Constant Karma dikenal bersih dari 'tiga huruf' tersebut," ujarnya. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi PDI-P dalam memilih figur yang dapat dipercaya dan mampu menjalankan pemerintahan dengan baik dan bersih.
Pertimbangan Strategi Politik
Lebih jauh, Komarudin menjelaskan bahwa pilihan terhadap Constant Karma juga mempertimbangkan aspek strategi politik. Keberadaan Constant Karma sebagai kader senior Partai Golkar di Papua diyakini akan memberikan dampak positif bagi elektabilitas pasangan Benhur Tomi Mano. Keputusan ini juga dianggap sebagai upaya PDI-P untuk merangkul dan mengakomodasi aspirasi sejumlah kader dan simpatisan Partai Golkar di Papua, termasuk tokoh senior seperti mantan Gubernur Papua, Barnabas Suebu, yang diketahui telah mendukung Tomi Mano pada Pilgub sebelumnya.
"Keputusan Ketua Umum memilih Pak Karma sekaligus menampung aspirasi sejumlah kader, fungsionaris, dan simpatisan Partai Golkar di Provinsi Papua," kata Komarudin. Dengan kata lain, penunjukan Constant Karma bukan hanya didasarkan pada integritas dan kapabilitasnya, tetapi juga mempertimbangkan dimensi politik yang strategis untuk memenangkan Pilgub Papua.
PDI-P berharap, dengan duet Benhur Tomi Mano dan Constant Karma, mereka dapat meraih kemenangan dalam Pilgub Papua dan membawa perubahan positif bagi kesejahteraan masyarakat Papua.