Romahurmuziy: Kepemimpinan Mardiono di PPP Gagal, Regenerasi Ketua Umum Mendesak

Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy, melontarkan kritik pedas terhadap kepemimpinan pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum saat ini, Mardiono. Rommy, sapaan akrabnya, menilai Mardiono telah gagal membawa PPP melewati ambang batas parlemen (parliamentary threshold) dan menegaskan bahwa yang bersangkutan tidak layak untuk kembali dicalonkan sebagai ketua umum dalam Muktamar PPP yang akan datang.

Menurut Rommy, kegagalan PPP menembus Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menjadi indikator utama ketidakmampuan Mardiono dalam memimpin partai. Ia mengklaim bahwa mayoritas pengurus PPP di tingkat daerah (Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Cabang) sepakat dengan pandangannya dan menginginkan adanya perubahan kepemimpinan.

"Kepemimpinan saat ini sudah terbukti gagal mempertahankan PPP di Senayan. Oleh karena itu, sangat tidak layak untuk kembali dicalonkan sebagai ketua umum. Hampir seluruh DPW dan DPC memiliki pandangan yang sama. Sekarang, pertanyaannya adalah siapa yang akan menjadi calon ketua umum?" ungkap Rommy kepada awak media.

Rommy mendorong PPP untuk membuka diri terhadap potensi calon ketua umum dari luar partai, tidak terbatas hanya pada kader internal. Ia berpendapat bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai yang mensyaratkan calon ketua umum harus pernah menjabat sebagai pengurus harian DPP atau ketua majelis selama satu periode, bukanlah sesuatu yang saklek dan dapat diubah melalui mekanisme Muktamar.

"AD/ART bukanlah kitab suci. Ia dapat diubah tanpa syarat apapun oleh peserta Muktamar (muktamirin) sepanjang disetujui oleh mayoritas, dan perubahan tersebut berlaku seketika di Muktamar," tegas Rommy.

Lebih lanjut, Rommy mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar delapan tokoh yang berpotensi untuk maju sebagai calon ketua umum PPP. Nama-nama tersebut berasal dari berbagai latar belakang, baik internal maupun eksternal partai. Beberapa nama yang disebut antara lain:

  • Sandiaga Uno
  • Arwani Thomafi
  • Taj Yasin
  • Saifullah Yusuf
  • Dudung Abdurachman
  • Amran Sulaiman
  • Marzuki Alie
  • Agus Suparmanto

Rommy menjelaskan bahwa para tokoh ini memiliki tingkat aktivitas yang berbeda-beda dalam mendekati Muktamar. Ada yang sudah aktif melakukan sosialisasi dengan pengurus DPW dan DPC, ada yang baru melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh senior dan ulama, ada yang fokus melakukan konsolidasi internal, dan ada pula yang masih mempertimbangkan kesediaan mereka untuk maju.

"Intinya, dinamika menuju Muktamar ini mengarah pada satu tujuan: mencari ketua umum baru," pungkas Rommy.

Muktamar PPP sendiri dijadwalkan akan berlangsung antara bulan Agustus dan September 2025. Agenda utama dari Muktamar ini adalah pemilihan ketua umum yang akan memimpin partai berlambang Ka'bah tersebut untuk periode mendatang.