Banjir Riau: Lebih dari 2.900 Keluarga Terdampak di Empat Kabupaten

Banjir Riau: Ribuan Keluarga Terdampak di Empat Kabupaten

Hujan deras yang melanda Provinsi Riau mengakibatkan bencana banjir di sejumlah wilayah. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edy Afrizal, bencana hidrometeorologi ini telah mempengaruhi 11 kecamatan dan 15 desa di empat kabupaten. Sebanyak 2.940 kepala keluarga (KK) dilaporkan terdampak langsung oleh banjir tersebut. Pernyataan ini disampaikan oleh Edy melalui pesan WhatsApp pada Selasa malam (4/3/2025).

Dampak Bencana di Setiap Kabupaten:

Berikut rincian dampak banjir di masing-masing kabupaten:

  • Kabupaten Kampar: Banjir terparah terjadi di Kabupaten Kampar, dengan 5 kecamatan dan 5 desa terendam. Sebanyak 2.300 KK menjadi korban banjir. Selain kerugian terhadap penduduk, banjir juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur, meliputi 4 fasilitas kesehatan, 3 fasilitas pendidikan, 2 fasilitas kantor, dan 14 fasilitas umum. Jalan sepanjang 4 kilometer juga terendam, sementara lahan perkebunan seluas 8.280 hektare tergenang. Tercatat pula 615 ekor ternak yang menjadi korban banjir.
  • Kabupaten Rokan Hulu: Di Kabupaten Rokan Hulu, banjir merendam 1 kecamatan dan 1 desa, dengan 610 KK terdampak. Satu fasilitas umum juga dilaporkan mengalami kerusakan.
  • Kabupaten Indragiri Hulu: Di Kabupaten Indragiri Hulu, 4 kecamatan dan 5 desa terdampak banjir, dengan jumlah KK yang terdampak mencapai 167 KK. Selain itu, 2 fasilitas pendidikan, 4 fasilitas umum, dan jalan sepanjang 1,8 kilometer mengalami kerusakan. Lahan perkebunan seluas 50 hektare turut terendam.
  • Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing): Banjir di Kabupaten Kuansing melanda 1 kecamatan dan 1 desa, mengakibatkan 33 KK terdampak. Jalan sepanjang 2 kilometer dan lahan perkebunan seluas 25 hektare terendam banjir.

Upaya Penanganan Bencana:

BPBD Riau telah mengerahkan tim untuk melakukan berbagai upaya penanganan bencana. Edy Afrizal menjelaskan bahwa upaya tersebut meliputi evakuasi dan penyelamatan korban banjir, penyediaan tempat pengungsian, serta distribusi bantuan kebutuhan dasar bagi para korban yang terdampak. Tim BPBD terus memantau situasi dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan. Penanganan pasca-banjir, termasuk perbaikan infrastruktur dan pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak, juga menjadi fokus utama upaya penanganan bencana ini.

Situasi ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, khususnya di wilayah yang rawan banjir. Pentingnya sistem peringatan dini yang efektif dan peningkatan infrastruktur untuk mitigasi bencana perlu menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan stakeholder terkait untuk meminimalisir dampak bencana di masa mendatang.