Siswa SMA Taruna Nala Malang Diduga Jadi Korban Kekerasan Senior, Polisi Lakukan Penyidikan
Kasus dugaan kekerasan yang menimpa seorang siswa SMA Taruna Nala di Malang tengah menjadi sorotan. AT, siswa kelas X, diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh dua orang seniornya.
Peristiwa ini bermula pada Minggu, 16 Juni 2024, sekitar pukul 08.00 WIB. Yohanes Bambang Latrianto Istirom, ayah korban, menjelaskan bahwa kejadian dipicu oleh insiden terpelesetnya salah seorang pelaku, siswa kelas XI, di kamar korban. Pelaku menuduh AT menjegalnya sehingga terjatuh, dan kemudian melakukan pemukulan.
"Mungkin waktu itu anak saya posisinya berdekatan dengan pelaku. Pelaku menuduh anak saya menjegal kakinya dan langsung dipukul," ungkap Yohanes.
Beberapa jam kemudian, pelaku meminta AT untuk menemuinya di kamarnya. Namun, AT memilih untuk tidak memenuhi panggilan tersebut dan mencari saran dari kakak asuhnya. Situasi memanas ketika senior lain masuk ke kamar kakak asuh korban, dan AT kembali menjadi sasaran kekerasan.
Akibat kejadian tersebut, AT mengalami luka memar di tubuhnya. Pemukulan kedua, yang dilakukan oleh rekan pelaku pertama, menyebabkan luka robek di bagian mata korban. Yohanes mengetahui kejadian ini dari wali murid lain melalui grup WhatsApp, yang menginformasikan bahwa AT telah dilarikan ke rumah sakit.
Yohanes segera menjemput anaknya dan melaporkan dugaan tindak kekerasan ini ke Polresta Malang Kota pada Senin, 17 Juni 2024. Laporan tersebut teregistrasi dengan Nomor: LP/B/420/VI/2024/SPKT/POLRESTA MALANG KOTA/POLDA JAWA TIMUR.
Kepala Sub Bagian Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, menyatakan bahwa kasus ini sedang ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Malang Kota. Status perkara telah ditingkatkan ke tahap penyidikan.
"Kasus ini sudah ditangani Unit PPA Polresta Malang Kota dan progresnya telah ditingkatkan ke tahap penyidikan," kata Ipda Yudi.
Dalam proses penyidikan, polisi berencana memanggil sejumlah saksi untuk dimintai keterangan dan mengumpulkan bukti-bukti tambahan. Rencananya, kepala sekolah juga akan dipanggil untuk dimintai keterangan terkait dugaan penganiayaan ini.
"Pekan depan, kami menjadwalkan pemanggilan kepala sekolah untuk diperiksa dan dimintai keterangan terkait peristiwa dugaan penganiayaan tersebut," jelasnya.
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan intensif oleh pihak kepolisian. Pihak berwajib akan memproses kasus ini sesuai dengan hukum yang berlaku.