Hujan deras yang mengguyur Jalan Lintas Jambi-Muara Sabak, tepatnya di Zone III, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, pada Selasa (13/5/2025) sore, menjadi saksi bisu sebuah tragedi kemanusiaan. Ipda Almu Jamil, Kanit Dalmas Sabhara Polres Tanjung Jabung Timur, menghembuskan nafas terakhir setelah tertimpa pohon tumbang saat mengemudikan mobil bersama istri dan putra bungsunya.

Peristiwa nahas ini bermula ketika Ipda Almu tengah dalam perjalanan bersama keluarganya. Cuaca buruk dengan intensitas hujan tinggi menyebabkan sebuah pohon besar di tepi jalan tumbang secara tiba-tiba, menghantam mobil yang dikendarai oleh perwira polisi tersebut. Kapolres Tanjung Jabung Timur, AKBP Kuswicaksono, menjelaskan bahwa saat kejadian, Ipda Almu berupaya sekuat tenaga melindungi sang istri yang duduk di kursi depan. Dengan sigap, Almu mendekap istrinya, mengorbankan dirinya sendiri demi keselamatan orang terkasih. Tindakan heroik ini menyebabkan Ipda Almu mengalami luka parah di bagian tengkuk dan kepala belakang, sementara sang istri hanya mengalami luka ringan.

Putra bungsu Ipda Almu, yang berada di bagian tengah mobil, turut menjadi korban dan mengalami luka berat. Saat ini, ia tengah menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Kota Jambi. Kepergian Ipda Almu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, rekan kerja, dan seluruh jajaran kepolisian Polres Tanjung Jabung Timur. Ratusan pelayat hadir untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.

AKBP Kuswicaksono mengungkapkan bahwa selama enam bulan bertugas di Polres Tanjung Jabung Timur, Ipda Almu dikenal sebagai sosok yang disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki dedikasi tinggi terhadap tugasnya. Ketua RT 03, Kenali Besar, Alam Barajo, Kota Jambi, Asep Kastaman, juga menyampaikan kesannya terhadap Ipda Almu sebagai pribadi yang baik, religius, dan selalu siap membantu sesama. Almarhum dikenal aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial di lingkungan tempat tinggalnya.

Jenazah Ipda Almu dimakamkan pada Rabu (14/5/2025) di TPU RT 02, Kenali Besar, Kota Jambi. Suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman. Keluarga, terutama istri dan anak Ipda Almu, tampak tabah meski diliputi kesedihan yang mendalam. Tangis haru pecah saat liang lahat ditaburi bunga, mengiringi kepergian sang pahlawan keluarga dan abdi negara.

Kisah Ipda Almu Jamil menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam, terutama saat cuaca ekstrem. Lebih dari itu, pengorbanan Ipda Almu adalah cerminan cinta sejati seorang suami dan ayah, yang rela mengorbankan nyawanya demi melindungi keluarganya.