Angin Kencang Landa Sumatera Utara, Satu Korban Jiwa dan Puluhan Rumah Rusak

Bencana alam berupa angin kencang melanda tiga kabupaten di Sumatera Utara pada Senin (12/5/2025), mengakibatkan kerusakan signifikan dan hilangnya nyawa. Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Asahan, menimbulkan dampak yang luas bagi masyarakat setempat.

Menurut keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, angin kencang yang disertai hujan deras pertama kali menerjang wilayah Asahan sekitar pukul 15.00 WIB. Dampak terparah dirasakan di Kecamatan Kota Kisaran Timur dan Air Joman, dengan laporan kerusakan mencapai lima rumah warga. Intensitas angin yang kuat menyebabkan kerusakan struktural pada bangunan-bangunan tersebut, memaksa beberapa keluarga untuk mengungsi.

Selanjutnya, sekitar pukul 16.00 WIB, angin kencang kembali melanda wilayah Serdang Bedagai, khususnya Kecamatan Dolok Masihul dan Sei Rampah. Di daerah ini, kerusakan yang ditimbulkan lebih besar, dengan laporan 17 rumah rusak, satu masjid mengalami kerusakan ringan, serta satu unit kafe, gudang, dan kandang gading juga terdampak. Kerusakan pada fasilitas umum seperti masjid menambah kesulitan bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas keagamaan mereka.

Pukul 17.00 WIB, giliran Kabupaten Deli Serdang yang diterjang angin kencang. Kecamatan Tanjung Morawa dan Patumbak menjadi wilayah yang paling terdampak, dengan laporan kerusakan mencapai 12 rumah. Namun, dampak terburuk dari bencana ini terjadi di Deli Serdang, di mana seorang warga bernama Sofyan Sembiring (62) dilaporkan meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang roboh akibat terjangan angin kencang. Kehilangan nyawa ini menjadi pengingat yang tragis akan bahaya cuaca ekstrem.

BPBD Sumatera Utara telah berkoordinasi dengan pemerintah desa, camat, dan Babinsa di wilayah terdampak untuk melakukan penanganan darurat. Upaya-upaya yang dilakukan meliputi pendataan kerusakan, evakuasi warga terdampak, penyaluran bantuan logistik, dan penyiapan tempat pengungsian sementara. Pemerintah daerah juga berupaya untuk mempercepat proses pemulihan infrastruktur yang rusak akibat bencana ini.

Bencana ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi terjadinya angin kencang dan hujan deras, serta mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri dan keluarga. Pemerintah daerah juga diharapkan untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan melakukan sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat mengenai cara-cara menghadapi bencana alam.

Berikut adalah daftar kerusakan yang dilaporkan:

  • Asahan: 5 rumah rusak
  • Serdang Bedagai: 17 rumah rusak, 1 masjid rusak ringan, 1 kafe, 1 gudang, dan 1 kandang gading rusak
  • Deli Serdang: 12 rumah rusak, 1 korban jiwa

Penanganan pasca-bencana terus dilakukan dengan fokus utama pada pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak dan perbaikan infrastruktur yang rusak. Diharapkan, dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, pemulihan dapat berjalan dengan cepat dan efektif.