Prioritaskan Kesehatan Jemaah Haji di Tengah Gelombang Panas, Kemenkes RI Tingkatkan Layanan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan optimal bagi jemaah haji Indonesia di tengah tantangan cuaca ekstrem yang melanda Tanah Suci. Komitmen ini ditegaskan seiring dengan persiapan menuju puncak ibadah haji.

"Kami dari Kementerian Kesehatan bersama seluruh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji terus berkomitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang terbaik bagi seluruh jemaah haji Indonesia," ujar Liliek Marhaendro Susilo, Kepala Pusat Kesehatan Haji 2025, dalam konferensi pers daring. Apresiasi tinggi disampaikan kepada jemaah atas kesabaran dan kedisiplinan dalam menjalankan ibadah.

Layanan Kesehatan Siaga 24 Jam

Kondisi kesehatan jemaah haji secara umum terpantau stabil. Tim kesehatan Kemenkes RI siaga 24 jam, memberikan pelayanan di berbagai titik strategis:

  • Kloter
  • Sektor
  • Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI)
  • Pos Kesehatan di Makkah dan Madinah

Pelayanan kesehatan mencakup:

  • Upaya Preventif: Pencegahan penyakit melalui edukasi dan vaksinasi.
  • Upaya Kuratif: Pengobatan penyakit yang diderita jemaah.
  • Upaya Rehabilitatif: Pemulihan kesehatan jemaah setelah sakit.

Fokus utama adalah deteksi dini dan penanganan cepat penyakit, terutama penyakit tidak menular (PTM) dan infeksi saluran pernapasan (ISPA) yang rentan terjadi di lingkungan padat.

Integrasi Data Kesehatan untuk Respons Cepat

Kemenkes RI memperkuat sistem satu data kesehatan jemaah haji. Sistem ini terintegrasi mulai dari embarkasi hingga layanan di Arab Saudi. Data ini menjadi landasan penting dalam pengambilan keputusan dan tindakan medis.

"Dalam pelaksanaan haji tahun ini kami memperkuat pemanfaatan satu data kesehatan jemaah sebagai basis pengambilan keputusan dan tindakan medis. Data ini terintegrasi mulai dari embarkasi, perjalanan, hingga layanan di Arab Saudi," jelas Liliek.

Dengan data yang terintegrasi, petugas kesehatan dapat:

  • Mendeteksi kondisi kesehatan jemaah dengan cepat.
  • Memberikan intervensi medis yang tepat sasaran.
  • Menyampaikan edukasi kesehatan sesuai kebutuhan.
  • Mengoptimalkan rujukan dan tindak lanjut ke fasilitas kesehatan.

Kemenkes mengimbau jemaah dan petugas untuk aktif memperbarui data kesehatan secara manual maupun melalui aplikasi yang disediakan. Hal ini penting agar layanan kesehatan yang diberikan akurat dan sesuai dengan kebutuhan individu.

Imbauan Menjelang Puncak Haji

Menjelang puncak ibadah haji, Kemenkes mengingatkan jemaah untuk menjaga kondisi fisik dan mental:

  • Manfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin.
  • Konsumsi air putih minimal 2 liter sehari.
  • Minum oralit setelah beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

Kemenkes menekankan pentingnya mengendalikan aktivitas fisik agar stamina tetap terjaga menjelang puncak haji.

Jemaah diimbau untuk mematuhi arahan petugas kesehatan dan tidak ragu memanfaatkan layanan kesehatan yang disediakan. Petugas kesehatan siap membantu kapan pun dibutuhkan.

Kepada petugas dan jemaah yang sehat, Kemenkes berpesan agar turut memperhatikan jemaah yang masuk kategori risiko tinggi (risti) kesehatan.

Dengan semangat gotong royong, diharapkan seluruh jemaah dapat menunaikan ibadah haji secara paripurna dan kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat wal afiat.