Israel Intensifkan Serangan di Gaza, Rumah Sakit Diduga Jadi Sasaran Perburuan Pemimpin Hamas
Serangan udara Israel yang menghantam sebuah rumah sakit di Khan Younis, Gaza Selatan, pada Selasa (14/5) malam, memicu kecaman internasional. Israel mengklaim operasi tersebut menyasar pusat komando dan kendali Hamas yang beroperasi di bawah kompleks rumah sakit. Klaim ini dibantah keras oleh pihak Hamas.
Menurut sumber-sumber intelijen, target utama serangan itu adalah Mohammed Sinwar, yang disebut-sebut sebagai pemimpin de facto Hamas setelah kematian saudaranya, Yahya Sinwar. Mohammed Sinwar dianggap sebagai tokoh penting dalam kelompok tersebut, dan Israel meyakini bahwa ia berperan dalam perencanaan serangan lintas batas pada 7 Oktober lalu.
Serangan itu sendiri dilaporkan menyebabkan kerusakan parah pada Rumah Sakit Eropa dan Rumah Sakit Nasser di Khan Younis. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan setidaknya 28 orang tewas akibat serangan di sekitar Rumah Sakit Eropa. Seorang jurnalis yang dirawat di Rumah Sakit Nasser juga dilaporkan menjadi korban jiwa.
IDF (Angkatan Bersenjata Israel) menyatakan bahwa serangan itu ditujukan untuk menargetkan "teroris Hamas di pusat komando dan kendali" yang bersembunyi di infrastruktur bawah tanah kompleks rumah sakit. Namun, IDF tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai target spesifik atau bukti keberadaan fasilitas komando tersebut.
Dr. Saleh Al Hams, kepala keperawatan di Rumah Sakit Eropa, menggambarkan situasi sebagai "bencana." Ia mengatakan bahwa serangan udara menghantam halaman rumah sakit, menyebabkan beberapa orang terkubur di bawah reruntuhan. Tim medis berjuang untuk memindahkan pasien ke tempat yang lebih aman di dalam rumah sakit.
Video dari lokasi kejadian menunjukkan kepulan asap dan debu yang menjulang tinggi, menggambarkan skala kehancuran akibat serangan tersebut.
Pihak Hamas menolak klaim Israel bahwa Mohammed Sinwar menjadi target serangan. Mereka menegaskan bahwa hanya pihak perlawanan Palestina yang berwenang untuk mengkonfirmasi atau menyangkal informasi semacam itu.
Serangan ini terjadi di tengah upaya mediasi untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Doha, Qatar. Israel mengirimkan tim negosiator, namun serangan yang menargetkan Mohammed Sinwar dinilai sebagai upaya untuk melenyapkan salah satu tokoh kunci Hamas yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan.
Para pejabat Israel menggambarkan Mohammed Sinwar sebagai sosok yang keras dan berpengalaman secara militer. Ia diyakini memimpin Brigade Khan Younis hingga tahun 2016 dan menjadi salah satu perencana utama serangan 7 Oktober.
Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
- Target Serangan: Israel mengklaim menargetkan pusat komando Hamas di bawah rumah sakit, sementara Hamas membantah klaim tersebut.
- Korban: Puluhan orang dilaporkan tewas dan banyak lainnya terluka akibat serangan itu.
- Negosiasi Gencatan Senjata: Serangan itu terjadi di tengah upaya mediasi, dan dampaknya terhadap perundingan masih belum jelas.
- Mohammed Sinwar: Israel menganggap Mohammed Sinwar sebagai target utama dan tokoh kunci dalam Hamas.