Fenomena Truk ODOL: Tekanan Biaya Operasional Jadi Faktor Utama Pelanggaran

Pemerintah berupaya menertibkan truk dengan muatan berlebih atau Over Dimension Over Loading (ODOL) sebagai langkah strategis untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas dan meminimalisir kerugian negara akibat kerusakan infrastruktur jalan. Implementasi kebijakan zero ODOL sedang dalam tahap perumusan.

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mengungkapkan bahwa praktik truk kelebihan muatan masih marak terjadi karena tekanan biaya operasional yang tinggi. Sekretaris Jenderal Aptrindo, Agus Pratiknyo, menjelaskan bahwa pemilik barang atau pihak hulu memiliki peran signifikan dalam fenomena ini. Menurutnya, pengusaha truk bertindak sebagai kurir yang mengangkut barang sesuai dengan permintaan pemilik barang, yang seringkali menekan ongkos pengiriman.

Agus menjelaskan, "Kenapa kami harus overload? Karena untuk mengejar biaya operasional." Ia mengakui bahwa sebagian pengusaha truk masih menerima pesanan dengan muatan berlebih, mengingat berat muatan menjadi faktor penentu dalam perhitungan biaya ekspedisi. Dalam industri angkutan barang yang kompetitif, pengusaha truk berupaya untuk menutupi biaya operasional, termasuk bahan bakar dan upah sopir. Sisa keuntungan dihitung secara akumulatif dalam periode satu bulan.

Industri angkutan barang, menurut Agus, beroperasi dalam mekanisme pasar bebas. Aptrindo mendukung kebijakan pemerintah dalam menerapkan zero ODOL, namun mengkhawatirkan potensi pengurangan pesanan. Kondisi ini dapat mendorong pengguna jasa untuk beralih ke truk-truk lain yang bersedia melanggar aturan demi menawarkan harga yang lebih kompetitif.

Berikut adalah faktor-faktor yang mendorong praktik truk ODOL:

  • Tekanan Biaya Operasional: Kebutuhan untuk menutupi biaya operasional yang tinggi, seperti bahan bakar dan upah sopir, mendorong pengusaha truk untuk memaksimalkan muatan.
  • Persaingan Harga: Persaingan ketat di industri angkutan barang memaksa pengusaha truk untuk menawarkan harga yang lebih rendah, yang seringkali dicapai dengan mengangkut muatan berlebih.
  • Peran Pemilik Barang (Hulu): Pemilik barang memiliki peran penting dalam menentukan berat muatan dan ongkos pengiriman, yang dapat memengaruhi keputusan pengusaha truk untuk melakukan overload.
  • Mekanisme Pasar Bebas: Industri angkutan barang beroperasi dalam mekanisme pasar bebas, di mana penawaran dan permintaan menentukan harga dan volume muatan.
  • Kekhawatiran Penurunan Pesanan: Implementasi kebijakan zero ODOL dikhawatirkan dapat menyebabkan penurunan pesanan, mendorong pengguna jasa untuk mencari alternatif yang lebih murah, meskipun melanggar aturan.