Bumi Resources Prioritaskan Pengadaan Lokal: Dorong Ekonomi Nasional Hingga 99 Persen

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menegaskan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui kebijakan pengadaan barang dan jasa yang memprioritaskan pemasok lokal. Hingga penghujung tahun 2024, hampir seluruh kebutuhan operasional anak-anak perusahaan BUMI dipenuhi oleh industri dalam negeri. Langkah ini dipandang sebagai wujud nyata kontribusi perusahaan dalam memberdayakan bisnis lokal dan mendorong kemajuan ekonomi di berbagai daerah.

Chief Economist & VP Investor Relations BUMI, A. Reza Widjaja, menyatakan bahwa prioritas pada pemasok lokal merupakan strategi berkelanjutan perusahaan. "BUMI berupaya optimal dalam melibatkan dan mengembangkan pemasok lokal dan nasional untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa. Kami berharap inisiatif ini dapat memacu pertumbuhan bisnis lokal, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif signifikan bagi perekonomian Indonesia," ujarnya.

Komitmen BUMI tidak hanya terbatas pada pengadaan. Perusahaan juga aktif dalam memberikan pembinaan kepada industri kecil di sekitar area operasional melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Program ini dijalankan secara konsisten oleh unit usaha seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia (Arutmin), yang secara aktif mendukung pengembangan usaha kecil dan menengah.

Kontribusi Nyata Anak Perusahaan

Dalam tiga tahun terakhir, KPC mencatatkan porsi belanja lokal yang mengesankan, mencapai 97 persen dari total pengadaan. Sementara itu, Arutmin bahkan melampaui angka tersebut dengan mencatatkan lebih dari 99 persen belanja lokal. Angka-angka ini mencerminkan keberhasilan implementasi kebijakan pengutamaan pemasok lokal secara berkelanjutan.

Secara rinci, pada akhir tahun 2024, total belanja KPC mencapai 1,954 juta dollar AS, atau setara dengan Rp 32,24 triliun. Dari jumlah tersebut, 1,897,32 juta dollar AS (sekitar Rp 31,31 triliun) dialokasikan untuk pemasok lokal dan nasional. Arutmin juga menunjukkan komitmen serupa dengan membelanjakan 133,3 juta dollar AS (sekitar Rp 2,2 triliun), di mana 133,29 juta dollar AS di antaranya diberikan kepada pemasok dalam negeri.

Selain itu, KPC juga menginvestasikan 5,4 juta dollar AS (sekitar Rp 89,1 miliar) kepada 38 pemasok binaan perusahaan pada tahun yang sama. Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian para mitra lokal, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang bersama BUMI.

Kemitraan Berkelanjutan

Dalam menjalin kemitraan dengan pemasok, BUMI sangat memperhatikan aspek keberlanjutan. Hal ini mencakup kepatuhan terhadap Prinsip-Prinsip Panduan Hak Asasi Manusia dan Bisnis dari PBB (UNGP), serta standar lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja (K3).

"BUMI memastikan bahwa seluruh kontraktor mematuhi kebijakan dan standar perusahaan terkait kualitas, K3, lingkungan, dan hubungan dengan masyarakat," tegas Reza. Dengan demikian, BUMI tidak hanya mencari pemasok yang mampu memenuhi kebutuhan operasional, tetapi juga mitra yang memiliki komitmen terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Kerja sama dengan pemasok lokal dipandang sebagai bagian integral dari strategi perusahaan untuk memberikan kontribusi sosial dan ekonomi yang berkelanjutan. BUMI percaya bahwa dengan memberdayakan bisnis lokal, perusahaan dapat menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.