BPOM dan PBNU Jalin Kemitraan Strategis: Dorong Pengembangan UMKM Pesantren Melalui Sertifikasi yang Dipermudah

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengumumkan kolaborasi strategis untuk memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di lingkungan pondok pesantren. Kemitraan ini bertujuan untuk memberikan dukungan komprehensif kepada UMKM pesantren, terutama dalam hal sertifikasi produk.

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menekankan pentingnya peran NU dalam perekonomian nasional. Beliau menyatakan bahwa BPOM akan mempermudah proses sertifikasi bagi UMKM pesantren yang telah memenuhi standar yang ditetapkan. Kemudahan ini mencakup berbagai jenis produk, mulai dari obat tradisional, makanan, hingga kosmetik. BPOM akan memberikan asistensi dan bimbingan teknis kepada UMKM untuk memastikan mereka memenuhi persyaratan good manufacturing practice (GMP) sesuai standar BPOM.

BPOM akan turun langsung memberikan asistensi kepada UMKM-UMKM di bawah naungan NU, di bidang makanan, obat tradisional, herbal, dan sebagainya. Bantuan juga akan diberikan dalam hal penataan fasilitas produksi agar sesuai standar kesehatan dan keamanan. Pemerintah juga akan berkontribusi dalam hal pembiayaan untuk memberdayakan UMKM di pesantren.

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menyambut baik kerja sama ini. Ia berharap kemitraan ini dapat membantu UMKM di pesantren binaan NU untuk berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perekonomian. PBNU akan segera mengambil langkah konkret untuk mewujudkan kerja sama ini.

Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM pesantren dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional. Dengan dukungan dari BPOM dan PBNU, UMKM pesantren diharapkan dapat menghasilkan produk berkualitas dan berdaya saing tinggi.