Eskalasi Konflik Gaza: Netanyahu Umumkan Serangan Penuh, Trump Dorong Normalisasi Suriah-Israel, Macron Pertimbangkan Pengerahan Nuklir di Eropa
markdown
Israel Bersiap untuk Serangan Skala Penuh di Gaza
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan rencana serangan militer besar-besaran ke Jalur Gaza dalam beberapa hari mendatang. Tujuan utama operasi ini, menurut Netanyahu, adalah untuk melumpuhkan dan menghancurkan kekuatan kelompok Hamas yang menguasai wilayah tersebut. Pernyataan keras ini dikeluarkan di tengah meningkatnya ketegangan dan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas.
"Dalam beberapa hari mendatang, kami akan masuk dengan kekuatan penuh untuk menyelesaikan operasi. Menyelesaikan operasi berarti mengalahkan Hamas. Itu berarti menghancurkan Hamas," tegas Netanyahu dalam pernyataan yang dirilis oleh kantornya. Pernyataan ini mengindikasikan sebuah operasi militer yang signifikan dan berpotensi menimbulkan dampak kemanusiaan yang besar bagi penduduk sipil di Gaza.
Trump Mendorong Normalisasi Hubungan Suriah-Israel
Di arena diplomasi, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengambil langkah mengejutkan dengan meminta Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Permintaan ini disampaikan dalam pertemuan bilateral di Riyadh, Arab Saudi, yang juga menandai pertemuan pertama antara seorang presiden AS dan pemimpin Suriah dalam 25 tahun terakhir. Pertemuan ini terjadi setelah Trump mengumumkan pencabutan sanksi-sanksi terhadap Suriah, sebuah langkah yang membuka peluang baru untuk dialog.
Trump, dalam kunjungan kenegaraannya ke Riyadh, bertemu dengan Sharaa di hadapan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, pemimpin de facto Arab Saudi. Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, juga berpartisipasi dalam pertemuan tersebut melalui konferensi video. Gedung Putih menyatakan bahwa Trump mendorong Suriah untuk bergabung dengan Perjanjian Abraham, sebuah inisiatif yang telah ditandatangani oleh beberapa negara Teluk Arab untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Macron Membuka Opsi Pengerahan Senjata Nuklir di Eropa
Sementara itu, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyampaikan pernyataan kontroversial mengenai potensi pengerahan pesawat tempur bersenjata nuklir di Eropa. Macron menyatakan kesiapan Prancis untuk membuka pembicaraan dengan negara-negara Eropa lainnya mengenai opsi ini, menyusul praktik serupa yang dilakukan oleh Amerika Serikat di beberapa negara Eropa.
"Amerika memiliki bom di pesawat-pesawatnya di Belgia, Jerman, Italia, Turki," kata Macron dalam sebuah wawancara. "Kami siap untuk membuka pembicaraan soal ini. Saya akan mendefinisikan kerangka kerja dengan cara yang sangat spesifik dalam beberapa pekan dan beberapa bulan ke depan," tambahnya. Pernyataan ini memicu perdebatan sengit mengenai implikasi keamanan dan stabilitas Eropa, serta peran senjata nuklir dalam strategi pertahanan.