Arab Saudi dan Amerika Serikat Serukan Penghentian Segera Konflik di Gaza

Pertemuan puncak antara Arab Saudi dan Amerika Serikat menghasilkan kesepakatan bersama mengenai urgensi penghentian konflik yang berkecamuk di Gaza. Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menyampaikan pernyataan ini usai penutupan KTT GCC-AS di Riyadh, menekankan perlunya tindakan segera untuk meredakan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.

"Kita perlu mencapai gencatan senjata di Gaza sesegera mungkin," tegas Pangeran Faisal, menyoroti kesulitan dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terkepung tanpa adanya penghentian permusuhan. Pernyataan ini menggarisbawahi keprihatinan mendalam Kerajaan Saudi terhadap dampak perang terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

Pangeran Faisal juga menyinggung kemitraan strategis antara Arab Saudi dan Amerika Serikat dalam bidang pertahanan dan keamanan, yang telah terjalin selama beberapa dekade. Ia menegaskan komitmen kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama ini di masa depan.

Selain isu Gaza, Pangeran Faisal juga menyatakan dukungan penuh Kerajaan Saudi terhadap perundingan nuklir antara Amerika Serikat dan Iran. Langkah ini mencerminkan upaya berkelanjutan Arab Saudi untuk mendorong stabilitas regional dan menyelesaikan konflik melalui jalur diplomatik.

Menteri tersebut juga mengomentari potensi investasi di Suriah pasca pencabutan sanksi oleh Amerika Serikat. Keputusan ini, yang diumumkan sehari sebelumnya atas permintaan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, membuka peluang baru bagi rekonstruksi dan pemulihan ekonomi Suriah. Pangeran Faisal meyakini bahwa pencabutan sanksi akan membuka jalan bagi dukungan yang lebih besar dari Kerajaan Saudi terhadap Suriah.

Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mencabut sanksi terhadap Suriah diumumkan saat kunjungannya ke Riyadh. Trump menyatakan bahwa sanksi-sanksi tersebut telah menjalankan fungsinya, dan sekarang saatnya bagi Suriah untuk bergerak maju.

"Saya akan memerintahkan penghentian sanksi terhadap Suriah untuk memberikan mereka kesempatan meraih kejayaan," kata Trump. "Saatnya mereka untuk bersinar. Kami akan mencabut semuanya. Semoga berhasil Suriah, tunjukkan kepada kami sesuatu yang sangat istimewa."

Arab Saudi telah lama menyerukan pencabutan sanksi terhadap Suriah, sejak penggulingan rezim mantan Presiden Bashar al-Assad pada Desember tahun lalu. Keputusan Trump ini memberikan dorongan besar bagi Presiden baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, dalam upayanya untuk menstabilkan negaranya yang dilanda perang.