Puan Maharani Resmi Jabat Presiden Forum Parlemen Negara OKI

Puan Maharani Resmi Jabat Presiden Forum Parlemen Negara OKI

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, secara resmi mengemban amanah sebagai Presiden Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), sebuah forum uni parlemen yang beranggotakan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Prosesi serah terima jabatan presidensi PUIC dilangsungkan dalam acara Transition Ceremony of Presidency di Gedung DPR, Jakarta, pada hari Rabu, 14 Mei 2025.

"Saya menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas kepercayaan yang telah diberikan oleh seluruh anggota PUIC kepada Indonesia untuk memimpin organisasi ini," ungkap Puan Maharani usai menerima palu sidang dari Presiden Parlemen Pantai Gading, Adama Bictogo, yang menandai secara simbolis peralihan kepemimpinan.

Acara serah terima jabatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PUIC, Mouhamed Khouraicho Niass, dan Deputi Sekjen PUIC, Ali Asghad Mohammad Sonjani. Puan Maharani menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Adama Bictogo atas kepemimpinan yang telah ditunjukkannya selama menjabat sebagai Presiden PUIC ke-18. Ia menilai bahwa Pantai Gading telah menunjukkan kepemimpinan yang kuat dan visioner dalam memajukan tujuan-tujuan PUIC, termasuk penyelenggaraan konferensi di Abidjan yang sukses menyatukan delegasi dari berbagai negara anggota.

Komitmen Indonesia dalam Kepemimpinan PUIC

Puan Maharani menegaskan komitmen Indonesia untuk melanjutkan kerja sama yang baik dengan seluruh negara anggota PUIC, khususnya dalam memperkuat peran parlemen negara-negara OKI dalam membangun peradaban dunia dan mewujudkan perdamaian global. Ia juga menyatakan bahwa Indonesia akan terus memperjuangkan isu-isu global yang memiliki dampak signifikan terhadap negara-negara anggota OKI, termasuk isu kemerdekaan Palestina. Puan menyerukan penyelesaian konflik Palestina melalui solusi yang adil dan berkelanjutan, serta peningkatan kerja sama antarnegara Islam.

"Indonesia akan terus mendorong dialog konstruktif antara para pemangku kepentingan dan mengadvokasi pembentukan negara Palestina yang berdaulat dengan perbatasan yang diakui secara internasional," tegasnya. Puan juga menekankan komitmen Indonesia dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina dan mendorong komunitas internasional untuk meningkatkan bantuan tersebut.

Lebih lanjut, Puan mengajak seluruh negara anggota OKI untuk memperkuat posisi dan legitimasi politiknya di panggung internasional. Ia berharap Konferensi PUIC ke-19 dapat menjadi wadah untuk memperkuat diplomasi, meningkatkan kolaborasi lintas negara di bidang ekonomi, sosial, dan budaya, serta membentuk aliansi strategis yang mampu menciptakan landasan bagi reformasi institusi dan tata kelola pemerintahan yang lebih kuat di masing-masing negara OKI.

Agenda Konferensi PUIC ke-19

Setelah resmi dikukuhkan sebagai Presiden PUIC ke-19, Puan Maharani akan memimpin acara inti dari Konferensi PUIC. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan hadir untuk membuka secara resmi perhelatan forum parlemen negara-negara OKI tersebut. Selain itu, para ketua parlemen atau wakil ketua parlemen dari negara-negara OKI yang hadir juga akan menyampaikan pernyataan.

Berikut adalah poin-poin penting yang diharapkan dari Konferensi PUIC ke-19:

  • Memperkuat diplomasi antarnegara anggota OKI.
  • Meningkatkan kolaborasi di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
  • Membentuk aliansi strategis untuk reformasi institusi dan tata kelola pemerintahan.
  • Mencari solusi adil dan berkelanjutan untuk konflik Palestina.
  • Meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.

Dengan kepemimpinan Puan Maharani, diharapkan PUIC dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam memperjuangkan kepentingan negara-negara OKI dan mewujudkan perdamaian serta stabilitas global.