Tragedi Laut Malabero: Pemprov Bengkulu Kaji Ulang Standar Keselamatan Pariwisata Maritim Pasca Insiden Kapal Karam
markdown Tragedi karamnya kapal wisata Tiga Putera di perairan Pantai Malabero, Bengkulu, yang merenggut nyawa delapan orang, memicu respons cepat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu. Insiden yang terjadi pada Minggu (11/5) dan melibatkan 107 penumpang termasuk awak kapal, mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan dan prosedur operasional pariwisata maritim di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Murlin Hanizar, menyatakan bahwa kejadian ini menjadi momentum untuk membenahi dan mengevaluasi berbagai aspek terkait pariwisata. Koordinasi antara Dinas Pariwisata dan Kementerian Perhubungan Laut akan ditingkatkan untuk memastikan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dalam pengawasan dan peningkatan keselamatan. Fokus utama evaluasi adalah perbaikan fasilitas dan peningkatan prosedur keselamatan agar wisatawan dapat menikmati keindahan alam Bengkulu dengan aman dan nyaman.
"Kebutuhan akan wisata, terutama yang berkaitan dengan keindahan alam, tidak bisa dipungkiri. Tetapi, faktor-faktor pendukung seperti transportasi dan sumber daya alam harus dipersiapkan dengan baik," ujar Murlin Hanizar, menekankan pentingnya persiapan matang dalam mendukung sektor pariwisata.
Kapolresta Bengkulu, Kombes Sudarno, menambahkan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Basarnas dan TNI, untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Penataan ulang sistem pariwisata, khususnya rute menuju Pulau Tikus, menjadi prioritas untuk memastikan perjalanan wisata berjalan dengan aman dan lancar. Kombes Sudarno juga menghimbau masyarakat untuk menggunakan transportasi yang memenuhi standar keselamatan.
Tragedi ini menyoroti pentingnya regulasi yang ketat dan pengawasan yang efektif dalam industri pariwisata maritim. Evaluasi yang dilakukan diharapkan dapat menghasilkan regulasi yang lebih baik dan implementasi yang lebih efektif, sehingga dapat mencegah kejadian serupa di masa depan. Pemprov Bengkulu berkomitmen untuk meningkatkan standar keselamatan dan memberikan pengalaman wisata yang aman dan menyenangkan bagi semua pengunjung.
Dari total 107 korban, 99 orang berhasil diselamatkan. Tiga orang di antaranya masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU, sementara 10 korban lainnya dirawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu. Upaya pemulihan dan penanganan korban terus dilakukan dengan dukungan dari berbagai pihak terkait.