Presiden Prabowo Hadiri Sidang PUIC di DPR, Disambut Pimpinan Parlemen

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri Sidang ke-19 Session of the Conference of the Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang diselenggarakan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Rabu (14/5/2025) malam. Kedatangan beliau menandai komitmen Indonesia dalam forum kerja sama parlemen negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Pantauan di lokasi menunjukkan, Presiden Prabowo tiba pada pukul 19.21 WIB, mengenakan setelan jas berwarna gelap. Kehadirannya disambut langsung oleh jajaran pimpinan DPR RI, termasuk Ketua DPR Puan Maharani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Saan Mustopa, Cucun Syamsurijal, dan Adies Kadir. Bahkan, Sufmi Dasco Ahmad secara pribadi menyambut kedatangan Presiden Prabowo di depan kendaraan beliau.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya. Beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju juga telah hadir lebih awal, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo dijadwalkan untuk membuka secara resmi Sidang ke-19 PUIC. Acara ini menjadi forum penting bagi para anggota parlemen dari negara-negara OKI untuk berdiskusi dan bertukar pandangan mengenai berbagai isu global dan regional.

DPR RI sendiri mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan sidang PUIC yang berlangsung dari tanggal 12 hingga 15 Mei 2025. Penunjukan ini mencerminkan peran aktif Indonesia dalam diplomasi parlemen dan kontribusinya dalam memajukan kerja sama antar negara-negara Islam.

Sidang PUIC ke-19 ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai resolusi dan rekomendasi yang konstruktif bagi kemajuan negara-negara anggota OKI, serta memberikan kontribusi positif bagi perdamaian dan stabilitas global. Agenda utama meliputi:

  • Penguatan peran parlemen dalam mengatasi tantangan global.
  • Peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan antar negara anggota OKI.
  • Promosi toleransi dan dialog antaragama.
  • Penanganan isu-isu kemanusiaan dan pengungsi.
  • Peningkatan kapasitas parlemen dalam bidang legislasi dan pengawasan.