Kritik Tajam Macron Berujung pada Tuduhan Netanyahu: Paris Dituding Bela Teroris

Konflik Israel-Prancis Memanas Akibat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Ketegangan antara Israel dan Prancis mencapai titik didih setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melontarkan tuduhan keras terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Tuduhan ini muncul sebagai respons terhadap kritik Macron terhadap kebijakan Israel yang menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Kantor Netanyahu merilis pernyataan yang menuduh Macron berpihak pada 'organisasi teroris Islamis pembunuh' dan menyebarkan 'propaganda tercela' terhadap Israel.

Kritik Macron sendiri muncul dalam sebuah wawancara televisi, di mana ia mengecam tindakan Netanyahu sebagai 'tidak dapat diterima' dan 'memalukan'. Fokus utama dari kecaman tersebut adalah blokade bantuan yang diberlakukan sejak awal Maret 2025. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, blokade ini telah menyebabkan kematian tragis 57 anak-anak akibat kekurangan gizi. Angka ini diyakini sebagai perkiraan konservatif, dan dikhawatirkan akan terus meningkat jika situasi tidak berubah.

Laporan dari IPC (Integrated Food Security Phase Classification) menyoroti dampak mengerikan dari blokade tersebut terhadap anak-anak di Gaza. Jika kondisi saat ini berlanjut, diperkirakan hampir 71.000 anak balita akan menderita kekurangan gizi akut dalam sebelas bulan mendatang. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan organisasi kemanusiaan internasional dan memicu seruan mendesak untuk segera mengakhiri blokade dan memungkinkan masuknya bantuan yang memadai untuk menyelamatkan nyawa.

Konflik diplomatik ini mencerminkan perbedaan tajam dalam pandangan mengenai penanganan krisis kemanusiaan di Gaza. Sementara Israel berpendapat bahwa tindakan mereka diperlukan untuk keamanan nasional, kritikus berpendapat bahwa blokade tersebut melanggar hukum humaniter internasional dan menyebabkan penderitaan yang tidak perlu bagi penduduk sipil.

  • Dampak Blokade Bantuan:
    • Meningkatnya angka kematian anak-anak akibat kekurangan gizi.
    • Ancaman kekurangan gizi akut bagi puluhan ribu anak balita.
    • Krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.

Perkembangan ini semakin memperumit upaya perdamaian di wilayah tersebut dan menyoroti perlunya solusi segera untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang mendesak di Gaza. Respon internasional dan tekanan diplomatik kemungkinan akan meningkat seiring dengan memburuknya situasi, dengan harapan dapat memaksa Israel untuk melonggarkan blokade dan memungkinkan masuknya bantuan yang sangat dibutuhkan.