Wamenaker Berang: Pemilik Sanel Tour Abaikan Sidak, Bentuk Penghinaan Terhadap Negara
Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan mengungkapkan kekecewaannya atas ketidakhadiran pemilik Sanel Tour and Travel, Santi, dalam inspeksi mendadak (sidak) yang digelar di Pekanbaru, Riau, pada hari Rabu (14/5/2025). Ini adalah kali kedua Santi mangkir dari sidak yang bertujuan untuk memediasi pengembalian ijazah milik 47 mantan karyawan yang diduga ditahan oleh perusahaan.
"Kami berharap pemilik perusahaan hadir, menyerahkan ijazah, dan meminta maaf. Masalah selesai, kami pun bisa kembali. Namun, saya, Bapak Gubernur Riau, Bapak Dewan, dan Direktur Reskrimsus Polda Riau telah menunggu selama satu jam, tetapi yang bersangkutan tidak hadir. Kabarnya sedang berada di bandara dan akan terbang ke Malaysia," ujar Immanuel kepada awak media.
Santi sebelumnya menyatakan kesediaannya untuk hadir setelah rapat dengar pendapat di DPRD Riau. Namun, ia membatalkan kehadirannya dengan alasan adanya jadwal penerbangan mendadak ke Malaysia. Hal ini memicu kekecewaan dari Wamenaker dan Gubernur Riau, Abdul Wahid.
Immanuel menilai ketidakhadiran Santi menunjukkan kurangnya itikad baik dalam menyelesaikan permasalahan ini. "Ini merupakan bentuk penghinaan terhadap negara. Negara tidak bisa dipermainkan. Kami tidak meminta uang, tidak memeras, dan tidak menghalangi usaha mereka. Kami hanya meminta satu hal, yaitu hak rakyat, hak warga negara, ijazah yang ditahan harus dikembalikan," tegasnya.
Kasus penahanan ijazah yang melibatkan Sanel Tour and Travel masih berlarut-larut. Para korban mengklaim bahwa mereka harus membayar sejumlah uang sebagai denda untuk mendapatkan kembali dokumen penting tersebut. Upaya mediasi yang dilakukan melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau belum membuahkan hasil yang signifikan. Wamenaker menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kasus ini hingga ijazah para mantan pekerja dikembalikan.
Berikut adalah poin-poin penting terkait permasalahan ini:
- Wamenaker melakukan sidak ke Sanel Tour and Travel untuk kedua kalinya.
- Pemilik perusahaan, Santi, kembali tidak hadir.
- Wamenaker menilai ketidakhadiran Santi sebagai bentuk penghinaan terhadap negara.
- Kasus penahanan ijazah oleh Sanel Tour and Travel masih belum terselesaikan.
- Korban harus membayar denda untuk mendapatkan ijazah mereka kembali.
- Wamenaker berjanji akan terus mengawal kasus ini.