Capello Ungkap Tantangan Berat Menanti Alonso di Real Madrid

Spekulasi mengenai masa depan Xabi Alonso terus bergulir kencang. Setelah mengantarkan Bayer Leverkusen meraih kesuksesan gemilang, nama Alonso santer dikaitkan dengan kursi kepelatihan Real Madrid. Legenda sepak bola Italia, Fabio Capello, turut memberikan pandangannya mengenai potensi tantangan yang akan dihadapi Alonso jika benar-benar membesut Los Blancos.

Alonso, yang telah mengumumkan akan meninggalkan Bayer Leverkusen pada akhir musim ini, diyakini banyak pihak sebagai kandidat kuat pengganti Carlo Ancelotti di Santiago Bernabeu. Rumor yang beredar menyebutkan bahwa Alonso telah menyetujui kontrak berdurasi tiga tahun dengan Madrid, dan pengumuman resmi akan dilakukan setelah final Liga Champions. Sementara itu, Ancelotti dikabarkan akan mengambil alih kursi kepelatihan Timnas Brasil.

Keberhasilan Alonso memutus dominasi Bayern Munich di Bundesliga dan meraih gelar juara, serta pencapaian di Piala DFB dan Liga Europa, telah menarik perhatian banyak klub top Eropa, termasuk Real Madrid. Namun, Capello, yang pernah dua kali melatih Madrid, memperingatkan bahwa Alonso akan menghadapi tantangan yang jauh lebih kompleks di klub ibu kota Spanyol itu.

"Dia telah melakukan pekerjaan yang fantastis dengan memenangkan gelar di mana Bayern selalu juara," ujar Capello kepada El Partidazo de COPE. "Namun, melatih Madrid itu sepenuhnya berbeda, sesuatu yang jauh lebih sulit."

Capello memiliki pengalaman pahit saat menangani Real Madrid. Pada periode keduanya, ia bahkan dipecat setelah berselisih dengan beberapa pemain bintang, termasuk David Beckham dan Ronaldo. Pengalaman ini membuat Capello memahami betul tekanan dan kompleksitas yang ada di ruang ganti El Real yang dipenuhi pemain bintang.

"Ketika Ronaldo ada di sana, sangat sulit. Ketika dia pergi, banyak hal beres. Hal pentingnya adalah melihat di mana masalahnya dan menemukan solusi. Saya tidak mencoret Beckham, mereka yang meminta saya mencoret dia karena dia sudah meneken kontrak dengan Los Angeles," imbuh Capello.

Ucapan Capello ini menggarisbawahi bahwa kesuksesan di Leverkusen tidak menjamin kesuksesan yang sama di Real Madrid. Alonso harus mampu mengelola ego pemain bintang, menciptakan harmoni di tim, dan memenuhi ekspektasi tinggi dari para penggemar dan manajemen klub. Tantangan ini tentu akan menjadi ujian berat bagi Alonso, yang masih tergolong muda dalam dunia kepelatihan.

Berikut adalah beberapa tantangan utama yang mungkin dihadapi Xabi Alonso jika melatih Real Madrid:

  • Ekspektasi Tinggi: Real Madrid adalah klub dengan sejarah panjang dan tradisi juara. Setiap musim, target yang ditetapkan adalah memenangkan semua kompetisi yang diikuti.
  • Tekanan Media: Media Spanyol sangat intens dan selalu menyoroti setiap aspek klub, dari performa di lapangan hingga kehidupan pribadi para pemain.
  • Ego Pemain Bintang: Ruang ganti Real Madrid selalu dipenuhi pemain bintang dengan ego besar. Alonso harus mampu mengelola ego-ego ini dan menciptakan tim yang solid.
  • Persaingan Internal: Persaingan untuk mendapatkan tempat di starting eleven sangat ketat. Alonso harus mampu memberikan kesempatan yang adil kepada semua pemain dan menjaga motivasi mereka.
  • Tuntutan Taktis: Para penggemar Real Madrid selalu menuntut permainan menyerang dan menghibur. Alonso harus mampu menerapkan taktik yang sesuai dengan tradisi klub.

Hanya waktu yang akan menjawab apakah Xabi Alonso mampu mengatasi tantangan-tantangan ini dan meraih kesuksesan di Real Madrid. Namun, satu hal yang pasti, tugas ini akan menjadi ujian terberat dalam karier kepelatihan Alonso sejauh ini.