Gerindra Klarifikasi Tawaran Prabowo untuk Warga Gaza: Bukan Relokasi, Melainkan Bantuan Kemanusiaan

Polemik seputar tawaran bantuan Presiden terpilih Prabowo Subianto kepada warga Gaza, Palestina, terus bergulir. Menanggapi berbagai interpretasi yang muncul, Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Gerindra, Budisatrio Djiwandono, memberikan klarifikasi terkait maksud dan tujuan tawaran tersebut.

Menurut Budisatrio, tawaran Prabowo bukanlah upaya untuk merelokasi warga Gaza secara paksa dari tanah air mereka. Sebaliknya, Prabowo ingin memberikan asistensi kemanusiaan kepada warga Gaza yang membutuhkan bantuan, terutama dalam bidang rehabilitasi dan kesehatan. Bantuan ini, ditegaskan Budisatrio, sama sekali tidak dimaksudkan untuk memaksa warga Gaza meninggalkan tanah Palestina.

"Pak Prabowo menawarkan untuk memberikan asistensi kepada warga Palestina, Gaza, yang memerlukan bantuan kemanusiaan, apakah itu rehabilitasi atau kesehatan. Tapi jelas bukan dalam konteks relokasi dipaksakan untuk keluar dari Gaza, dari tanah Palestina," ujar Budisatrio di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025) malam.

Budisatrio menekankan bahwa semangat Prabowo sejak lama adalah membela hak-hak rakyat Palestina dan menjunjung tinggi kehormatan mereka. Hal ini sejalan dengan sikap Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang secara tegas menolak relokasi warga Gaza. Menurut Budisatrio, penolakan Puan Maharani didasari oleh keinginan agar warga Gaza tetap dapat memperoleh bantuan kesehatan dan kemanusiaan tanpa harus meninggalkan tanah air mereka.

"Saya rasa itu yang dimaksud bahwa Mbak Puan ingin menolak relokasi. Saya kira semangatnya kita sama-sama sepakat kita tidak mau memaksakan rakyat Gaza untuk keluar," jelasnya.

"Tapi kalau bagi yang memang membutuhkan bantuan kesehatan, bantuan kemanusiaan, rehabilitasi, itu yang ditawarkan Pak Prabowo untuk ke Indonesia," sambung Budi.

Budisatrio juga menambahkan bahwa Puan Maharani hanya tidak ingin ada warga Gaza yang dipaksa keluar dari tempat tinggalnya. Ia meyakini bahwa semua pihak sepakat untuk tidak memaksakan kehendak kepada warga Gaza yang telah tinggal di sana secara turun-temurun, dan bahwa mereka memiliki hak untuk tidak meninggalkan tanah air mereka.

Sebelumnya, Puan Maharani secara terbuka mengajak semua pihak untuk menolak gagasan merelokasi warga Palestina dari Gaza. Penegasan ini disampaikan Puan dalam acara inaugurasi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau Forum Uni Parlemen negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/5/2025).

"Kita harus menolak gagasan merelokasi rakyat Palestina dari wilayah Gaza," kata Puan dalam sambutannya.

Dengan klarifikasi ini, diharapkan kesalahpahaman mengenai tawaran bantuan Prabowo kepada warga Gaza dapat diluruskan. Bantuan tersebut semata-mata ditujukan untuk meringankan beban penderitaan warga Gaza akibat konflik yang berkepanjangan, tanpa sedikit pun bermaksud untuk merelokasi mereka secara paksa.