Investigasi Mendalam Ledakan Maut di Garut: TNI AD Telusuri Bukti, Puluhan Saksi Diperiksa
Penyelidikan intensif terus dilakukan oleh TNI Angkatan Darat terkait insiden ledakan dahsyat saat pemusnahan amunisi yang telah kedaluwarsa di Garut, Jawa Barat. Tragedi ini merenggut nyawa 13 orang, termasuk beberapa anggota TNI. Untuk mengungkap penyebab pasti ledakan, tim investigasi saat ini tengah memeriksa sejumlah barang bukti krusial.
Brigadir Jenderal TNI Wahyu Yudhayana, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, menyatakan bahwa analisis mendalam akan dilakukan terhadap barang bukti yang telah dikumpulkan. "Ada beberapa elemen yang perlu diuji secara seksama, dan proses ini membutuhkan waktu," ujarnya, menekankan komitmen TNI AD untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik peristiwa ini.
Selain pengujian barang bukti, tim investigasi juga telah memeriksa puluhan saksi, baik dari kalangan masyarakat sipil maupun prajurit TNI. Hingga saat ini, sebanyak 21 warga sipil dan 25 personel TNI telah dimintai keterangan. Tim investigasi terus berupaya mencocokkan keterangan para saksi dengan temuan-temuan di lapangan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang kejadian tersebut.
Ledakan tragis ini terjadi pada hari Senin (12/5) pukul 09.30 WIB di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Jawa Barat. Dampak ledakan sangat dahsyat, menyebabkan 13 orang meninggal dunia. Berikut adalah daftar nama para korban:
- Kolonel Cpl Antonius Hermawan
- Mayor Cpl Anda Rohanda
- Agus bin Kasmin
- Ipan bin Obur
- Iyus Ibing bin Inon
- Anwar bin Inon
- Iyus Rizal bin Saepuloh
- Toto
- Dadang
- Rustiawan
- Endang
- Kopda Eri Dwi Priambodo
- Pratu Aprio Setiawan
Proses investigasi masih berlangsung intensif. TNI AD berjanji untuk transparan dan memberikan informasi yang akurat kepada publik setelah seluruh fakta terungkap. Keluarga korban dan masyarakat luas menantikan hasil investigasi ini dengan harapan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.