Pemeriksaan Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi: Podcaster Mengaku Lelah Usai Dicecar Puluhan Pertanyaan

Penyelidikan terkait dugaan ijazah palsu yang menyeret nama Presiden Joko Widodo terus bergulir. Polda Metro Jaya telah memanggil dan memeriksa seorang saksi kunci dalam kasus ini, yakni Michael Sinaga, seorang podcaster yang dikenal luas.

Usai menjalani pemeriksaan yang cukup panjang pada Rabu (14/5/2025), Michael Sinaga mengungkapkan kondisinya yang kelelahan. Ia mengaku dicecar sekitar 50 pertanyaan oleh penyidik. "Pemeriksaan belum selesai dan akan dilanjutkan pada hari Senin mendatang. Materi yang ditanyakan cukup banyak, dan saya merasa sudah sangat lelah karena diperiksa sejak pagi," ujarnya kepada awak media di gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Sinaga mengaku belum mengetahui secara pasti alasan pemanggilan dan pemeriksaan dirinya. Ia pun mengarahkan wartawan untuk mengonfirmasi langsung kepada pihak penyidik mengenai substansi pertanyaan yang diajukan. "Terkait tayangan podcast, silakan tanyakan kepada pihak pemeriksa karena mereka lebih mengetahui detailnya. Pemeriksaan tadi belum sampai ke arah sana," jelasnya.

Lebih lanjut, Sinaga menyatakan bahwa dirinya hanya berperan sebagai host di sebuah podcast bernama SentanaTV. Ia merasa tidak memiliki keterkaitan langsung dengan kasus yang tengah diselidiki. "Saya tidak tahu mengapa saya dipanggil. Sejauh yang saya tahu, saya hanya berstatus sebagai saksi," imbuhnya.

Dalam keterangannya saat jeda pemeriksaan, Sinaga menjelaskan bahwa pertanyaan yang diajukan penyidik masih seputar profil pribadinya dan podcast yang ia pandu. "Saya ditanyai mengenai riwayat hidup dan SentanaTV, hanya sebatas itu," ungkapnya.

Selain itu, Sinaga juga mengaku ditanya mengenai suatu peristiwa yang terjadi pada tanggal 26 Maret 2025. Namun, ia mengaku tidak mengetahui peristiwa apa yang dimaksud oleh penyidik. "Di surat panggilan tidak ada penjelasan mengenai peristiwa tersebut. Hanya disebutkan klarifikasi peristiwa tanggal 26 Maret yang dilaporkan oleh Bapak Ir. Joko Widodo. Pada tanggal tersebut, saya berada di rumah, beristirahat, dan tidak melakukan kegiatan jurnalistik apapun," jelasnya.

Sinaga menambahkan bahwa ia bersedia memberikan bukti komunikasi melalui aplikasi pesan jika diperlukan untuk membuktikan keberadaannya di rumah pada tanggal yang dimaksud. "Jika perlu, silakan periksa riwayat percakapan saya pada tanggal 26 Maret. Kemungkinan besar saya hanya berkomunikasi dengan keluarga, dan itu tidak ada kaitannya dengan peristiwa apapun yang terjadi pada tanggal tersebut. Jadi, saya kurang tahu peristiwa apa yang dimaksud," pungkasnya.