Konflik Parkir di Blok M Berujung Pengeroyokan, Tiga Juru Parkir Ditahan
Konflik Parkir di Blok M Berujung Pengeroyokan, Tiga Juru Parkir Ditahan
Jakarta Selatan kembali diwarnai aksi kekerasan. Seorang pengemudi taksi konvensional menjadi korban pengeroyokan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, pada Minggu (11/5) malam. Insiden ini diduga kuat dipicu oleh perselisihan terkait parkir dengan sejumlah juru parkir (jukir) di area tersebut. Akibat kejadian ini, korban mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya dan telah menjalani visum untuk keperluan penyelidikan.
Menurut keterangan dari Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Bima Sakti, peristiwa bermula ketika korban menghentikan taksinya di pinggir jalan di kawasan Blok M. Diduga, tindakan ini memicu teguran dari seorang juru parkir yang merasa terganggu. Adu mulut pun tak terhindarkan, dan situasi meningkat menjadi perkelahian fisik. Saksi mata di lokasi kejadian mengungkapkan bahwa cekcok awal terjadi antara korban dan seorang jukir. Diduga, perkataan korban memicu emosi pelaku, hingga berujung pada aksi saling dorong dan pemukulan.
Perkelahian satu lawan satu itu kemudian berkembang menjadi pengeroyokan. Ketika pelaku pertama terjatuh, rekan-rekannya yang berada di sekitar lokasi segera datang dan ikut menyerang korban secara bersama-sama. Akibatnya, pengemudi taksi tersebut mengalami luka memar dan lebam di beberapa bagian tubuhnya, termasuk pelipis, badan, dan lengan. Kasus ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian, dan tim Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan bergerak cepat untuk mengamankan para pelaku.
Dalam waktu singkat, tiga orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan tersebut berhasil ditangkap di sekitar Blok M. Penangkapan ini juga bertepatan dengan pelaksanaan Operasi Berantas Jaya 2025 yang tengah digelar oleh Polda Metro Jaya. Saat ini, ketiga pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Metro Jakarta Selatan. Polisi masih mendalami motif pasti pengeroyokan dan kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga ketertiban dan menghindari tindakan kekerasan, terutama di ruang publik. Perselisihan sekecil apapun sebaiknya diselesaikan secara baik-baik melalui jalur mediasi atau musyawarah, bukan dengan aksi main hakim sendiri. Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mengutamakan kepala dingin dan melaporkan segala bentuk tindak kriminalitas kepada pihak berwajib.
Rincian Luka Korban
- Pelipis memar
- Luka lebam di badan
- Luka memar di lengan
Tindakan Kepolisian
- Penangkapan tiga pelaku
- Pemeriksaan intensif
- Penyelidikan lebih lanjut