Polda Banten Usut Dugaan Pemerasan Proyek Chandra Asri yang Ancam Iklim Investasi
Polda Banten menunjukkan keseriusannya dalam menindak segala bentuk gangguan terhadap iklim investasi di wilayahnya. Hal ini ditegaskan Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto, menyusul viralnya video yang memperlihatkan dugaan pemerasan proyek senilai Rp 5 triliun di PT Chandra Asri Alkali (CAA) oleh seorang pengusaha yang terafiliasi dengan Kadin Cilegon.
"Kami akan melakukan upaya penyelidikan dan penyidikan apabila ada dugaan tindakan pidana, apalagi ini mengganggu iklim investasi di negeri ini, kami akan proses (hukum)," tegas Kapolda Suyudi usai menghadiri pertemuan di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Kapolda Suyudi menjelaskan bahwa Polda Banten merupakan bagian dari Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi. Satgas ini akan menerjunkan tim khusus untuk melakukan penyelidikan mendalam, guna mengungkap potensi unsur pidana dalam kasus tersebut. Tim akan fokus pada rekaman video yang beredar luas, guna mengumpulkan bukti dan keterangan yang diperlukan.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah, mengecam tindakan pengusaha yang diduga melakukan pemerasan proyek tanpa tender di PT Chandra Asri Alkali (CAA) Cilegon. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai aksi premanisme dan meminta aparat penegak hukum, terutama kepolisian, untuk menindak tegas para pelaku yang berpotensi menghambat investasi di Provinsi Banten.
Dimyati menekankan bahwa aksi sekelompok orang dalam pertemuan dengan kontraktor CAA, China Chengda Engineering Co., Ltd (CCE) pada Jumat (9/5/2025), merupakan tindakan kriminal yang tidak bisa ditoleransi.
Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon membantah adanya permintaan proyek senilai Rp 5 triliun tanpa tender kepada PT Chandra Asri Alkali (CAA) sebagai sikap resmi organisasi. Kadin Cilegon mengklaim bahwa pernyataan tersebut hanyalah kekhilafan pribadi dan luapan emosi dari salah satu pengurusnya.
Wakil Ketua Umum I Kadin Kota Cilegon, Isbatullah Alibasja, menjelaskan bahwa pernyataan kontroversial tersebut tidak mencerminkan sikap resmi Kadin dan dipicu oleh miskomunikasi dengan pihak kontraktor proyek, China Chengda Engineering Co., Ltd (CCE).
"Pengurus dan anggota itu dalam kondisi emosional. Saya bilangnya ini slip of tongue (salah ucap), karena komunikasi (perwakilan) Chengda itu kurang baik," ujar Isbatullah.
Isbatullah menegaskan bahwa Kadin Cilegon memahami betul bahwa permintaan proyek tanpa melalui proses tender adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
"Kami sangat paham, masa proyek tanpa tender itu tidak masuk akal, tidak benar," tegasnya.
Menurut Isbatullah, pertemuan yang videonya viral tersebut merupakan audiensi ketiga antara pengusaha lokal dengan pihak kontraktor. Tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk memperjuangkan keterlibatan pengusaha daerah dalam proyek strategis nasional, yaitu pembangunan pabrik bahan baku baterai milik CAA.
Kadin Cilegon berencana untuk memberikan klarifikasi resmi kepada Kementerian Investasi dan Polda Banten atas insiden yang telah menarik perhatian publik tersebut.