Pemkot Depok Gandeng TNI untuk Pembinaan Siswa Bermasalah, Respon Cepat Tawuran Antar-SD

Pemerintah Kota Depok mengambil langkah tegas dalam menangani kenakalan remaja, khususnya di kalangan pelajar. Walikota Depok, Supian Suri, mengumumkan rencana untuk melibatkan Batalyon Perhubungan (Yonhub) TNI AD dalam program pembinaan siswa yang dianggap bermasalah.

"Kami akan menempatkan anak-anak yang dalam tanda kutip 'nakal' di Yonhub, Jatijajar," ungkap Supian Suri kepada awak media di Alun-alun GDC. Ia menambahkan, kapasitas barak militer yang disiapkan mampu menampung sekitar 60 siswa. Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi cepat dan efektif dalam menangani berbagai permasalahan yang melibatkan anak-anak di Depok, termasuk fenomena tawuran yang kini merambah hingga tingkat Sekolah Dasar.

Rencana ini mencuat menyusul insiden tawuran antar-kelompok siswa SD di Cilangkap, Tapos, yang terjadi beberapa waktu lalu. Supian Suri menekankan keseriusan pemerintah kota dalam menanggapi permasalahan ini, terutama karena dampaknya yang mulai mengkhawatirkan. "Ini mengingatkan kita bahwa kita akan menangani secara serius terhadap anak-anak nakal. Termasuk hari ini sudah menjalar ke anak-anak SD, ini yang kami khawatirkan," ujarnya.

Inisiatif Pemkot Depok ini selaras dengan program serupa yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Program tersebut melibatkan TNI dan Polri dalam memberikan pendidikan berkarakter di berbagai daerah di Jawa Barat. Diharapkan, melalui program ini, siswa-siswa yang terindikasi bermasalah dapat dibina dan diarahkan agar terhindar dari perilaku negatif.

Tawuran antar-siswa SD di Cilangkap menjadi perhatian serius. Kejadian tersebut bermula dari janji bertemu yang diatur melalui media sosial. Dua kelompok siswa SD dari sekolah yang berbeda kemudian bertemu dan terlibat saling ejek. Beberapa siswa bahkan membawa penggaris panjang dan diduga menggunakan senjata tajam.

Untungnya, aksi tersebut berhasil dihentikan oleh satpam sekolah dan penjaga makam sebelum terjadi kontak fisik yang lebih serius. Pihak kepolisian juga telah turun tangan dan memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden tersebut.

Langkah Pemkot Depok menggandeng TNI diharapkan dapat memberikan efek jera dan membentuk karakter siswa yang lebih disiplin dan bertanggung jawab. Program ini juga menjadi sinyal tegas bahwa pemerintah kota tidak akan mentolerir segala bentuk kenakalan remaja, terutama yang mengarah pada tindakan kriminalitas dan kekerasan.