Krisis Sampah dan Air Bersih Hantui Pulau Banda: Pemerintah Daerah Menggantungkan Harapan pada Pusat
Pulau Banda, permata di Kabupaten Maluku Tengah, tengah menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah dan ketersediaan air bersih. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Maluku Tengah, menyuarakan keprihatinan mendalam dan menyerukan intervensi dari pemerintah pusat untuk mengatasi permasalahan krusial ini.
Kepala Dinas PUPR Maluku Tengah, Hasan Firdaus, mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah berupaya menangani isu-isu tersebut, namun skala permasalahan membutuhkan dukungan yang lebih besar. Fokus utama adalah mengubah pendekatan pengelolaan sampah di Pulau Banda. Dinas PUPR mengusulkan penghapusan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menggantinya dengan Tempat Pembuangan Sementara Terpadu (TPSP). Langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi pengumpulan dan pengolahan sampah.
Camat Banda, Handayani Hassannusi, menyambut baik perhatian yang diberikan oleh Dinas PUPR. Ia menekankan pentingnya realisasi program penyediaan air bersih, terutama di pulau-pulau terpencil seperti Pulau Rhun dan Pulau Ay. Kebutuhan mendesak akan air bersih juga dirasakan di Rumah Sakit Umum Daerah Banda, di mana pasokan air yang memadai sangat penting untuk operasional dan pelayanan kesehatan.
Berikut adalah beberapa titik penting yang memerlukan perhatian:
- Pulau Rhun dan Pulau Ay: Pasokan air bersih yang terbatas menjadi kendala utama bagi masyarakat di kedua pulau ini.
- Rumah Sakit Umum Daerah Banda: Ketersediaan air bersih yang stabil sangat penting untuk menjaga standar kebersihan dan mendukung operasional rumah sakit.
- Kecamatan Banda: Debit air yang rendah seringkali menyebabkan gangguan pasokan air bagi penduduk setempat.
Camat Banda berharap adanya sinergi antara berbagai pihak terkait untuk mewujudkan Pulau Banda yang lebih bersih, sehat, dan tertata dengan baik. Dukungan dalam pengelolaan sampah dan penyediaan air bersih akan menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan melestarikan keindahan alam Pulau Banda.
Upaya kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini secara komprehensif dan berkelanjutan. Dengan dukungan yang memadai, Pulau Banda dapat mengatasi tantangan yang ada dan mewujudkan lingkungan yang lebih sehat dan sejahtera bagi seluruh warganya.