Dominasi Singapura dan Malaysia dalam Pemeringkatan Universitas Terbaik Asia Tenggara versi THE AUR 2025: Indonesia Absen dari Daftar Teratas

Peta persaingan perguruan tinggi di Asia Tenggara kembali diwarnai dengan rilis terbaru dari Times Higher Education Asia University Rankings (THE AUR) 2025. Pemeringkatan ini menyoroti performa universitas-universitas di kawasan, dengan Singapura dan Malaysia tampil sebagai kekuatan dominan. Sayangnya, Indonesia belum mampu menempatkan wakilnya di jajaran elit universitas terbaik di Asia Tenggara.

THE AUR 2025 mengevaluasi 853 universitas dari 35 negara dan wilayah di Asia. Metodologi yang digunakan mencakup 18 indikator kinerja yang dikelompokkan ke dalam lima bidang utama:

  • Pengajaran (Lingkungan Belajar): 24,5%
  • Lingkungan Penelitian (Volume, Pendapatan, Reputasi): 28%
  • Kualitas Penelitian (Dampak Kutipan, Kekuatan, Keunggulan, Pengaruh): 30%
  • Pandangan Internasional (Staf, Mahasiswa, Penelitian): 7,5%
  • Industri (Pendapatan dan Paten): 10%

National University of Singapore (NUS) dan Nanyang Technological University (NTU) dari Singapura, kembali memimpin daftar universitas terbaik di Asia Tenggara. NUS menduduki peringkat pertama di kawasan dan peringkat ketiga di Asia, diikuti oleh NTU di posisi kedua Asia Tenggara dan keempat di Asia. Kedua universitas ini menunjukkan keunggulan dalam berbagai aspek penilaian, termasuk kualitas penelitian, pengajaran, dan pandangan internasional.

Malaysia menunjukkan performa yang kuat dengan mendominasi sebagian besar daftar sepuluh besar universitas terbaik di Asia Tenggara. Universiti Teknologi Petronas (UTP) menempati peringkat ketiga di Asia Tenggara dan peringkat 43 di Asia, menjadi universitas terbaik Malaysia dalam pemeringkatan ini. Selain UTP, beberapa universitas Malaysia lainnya juga berhasil masuk dalam sepuluh besar, termasuk University of Malaya, Universiti Teknologi Malaysia, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Sains Malaysia, Universiti Utara Malaysia, dan Universiti Putra Malaysia.

Thailand diwakili oleh Chulalongkorn University yang berhasil menempati posisi kesembilan dalam daftar universitas terbaik di Asia Tenggara, sekaligus menjadi satu-satunya universitas dari Thailand yang berhasil masuk dalam sepuluh besar.

Absennya universitas-universitas Indonesia dari daftar 15 besar universitas terbaik di Asia Tenggara menjadi sorotan utama. Universitas Indonesia (UI) menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar pemeringkatan THE AUR 2025, namun hanya menempati peringkat 201-250 di Asia. Sementara itu, Binus University berada di peringkat 351-400 dan Universitas Gadjah Mada (UGM) di peringkat 401-500 di Asia. Kondisi ini mengindikasikan perlunya peningkatan signifikan dalam kualitas dan daya saing universitas-universitas di Indonesia agar dapat bersaing dengan universitas-universitas terkemuka di Asia Tenggara dan Asia.

Sementara itu, negara-negara Asia Tenggara lainnya juga menunjukkan kemajuan dalam kualitas pendidikan tinggi mereka. UEH University dari Vietnam berhasil menempati peringkat ke-11 di Asia Tenggara dan peringkat 136 di Asia, sedangkan Universiti Brunei Darussalam berada di peringkat ke-13 di Asia Tenggara dan peringkat 144 di Asia. Keberhasilan universitas-universitas ini menunjukkan potensi pertumbuhan kualitas pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara.

Hasil pemeringkatan THE AUR 2025 ini menjadi tolok ukur penting bagi universitas-universitas di Asia Tenggara untuk mengevaluasi kinerja mereka dan mengidentifikasi area-area yang perlu ditingkatkan. Persaingan yang semakin ketat di tingkat regional dan global menuntut universitas-universitas untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan berdaya saing tinggi.