Kim Kardashian Ungkap Trauma Mendalam dalam Sidang Perampokan Paris: 'Saya Kira Ajal Menjemput'

Kim Kardashian Hadapi Trauma Perampokan Paris di Persidangan

Bintang realitas, Kim Kardashian, menghadapi momen emosional di pengadilan Paris saat memberikan kesaksian sebagai korban dalam kasus perampokan yang dialaminya pada tahun 2016. Kehadirannya bukan hanya sebagai saksi, tetapi juga sebagai korban yang secara langsung berhadapan dengan para pelaku yang telah mengubah hidupnya.

Dalam persidangan yang berlangsung selama dua jam, Kardashian didampingi oleh ibunya, Kris Jenner. Ia menceritakan kembali malam mencekam di kamar hotelnya di Paris. Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan bagaimana ia terbangun dan mendapati sekelompok perampok bersenjata api mengelilinginya. Ia mengenang saat pistol ditempelkan ke punggungnya dan tangannya diikat. Dalam benaknya, saat itu hanya ada satu pikiran: kematian.

"Saya pikir saya akan mati," ucap Kardashian dengan nada pilu. Ia juga teringat akan bayinya dan keinginan kuat untuk kembali ke rumah. Ketakutan akan pemerkosaan juga menghantuinya, namun ia bersyukur hal itu tidak terjadi. Ia menceritakan bagaimana salah seorang perampok justru menutupi kakinya dan mengikatnya, sebuah tindakan yang kontras dengan ancaman yang ia rasakan.

Pikiran-pikiran buruk terus menghantuinya, bahkan ia membayangkan kakaknya, Kourtney Kardashian, akan menemukan jasadnya tergeletak di ranjang. Trauma mendalam ini terus membekas dalam dirinya.

Selain Kardashian, penata gayanya, Harouche, juga memberikan kesaksian. Ia mengaku mendengar suara gaduh saat kejadian, namun memilih untuk mengamankan diri di kamar mandi dan menghubungi pengawal Kardashian dan Kourtney, Pascal Duvier, yang sayangnya tidak berada di lokasi saat kejadian.

Pascal Duvier yang tiba di hotel mendapati Kardashian dalam keadaan histeris, dengan kaki terlakban dan panik mencoba melarikan diri melalui jendela hotel. Harouche menyimpulkan bahwa malam itu telah mengubah Kim Kardashian selamanya, bahkan lebih dari pengalaman patah hati, perceraian, atau drama hidup lainnya.

Di penghujung sidang, hakim membacakan surat dari Aomar Aït Khedache, otak di balik perampokan tersebut. Dalam suratnya, pria berusia 68 tahun itu menyampaikan permintaan maaf dan penyesalannya yang mendalam.

Kardashian menanggapi surat tersebut dengan menyatakan bahwa ia memaafkan Khedache, namun trauma yang dialaminya tidak akan pernah hilang.

Persidangan ini dijadwalkan berlangsung hingga 22 Mei, dengan putusan akhir diharapkan keluar pada 23 Mei 2025. Dari sepuluh terdakwa, yang kini berusia antara 35 hingga 78 tahun, delapan di antaranya bersikeras tidak bersalah, sementara dua lainnya mengakui beberapa tuduhan.

Detail Persidangan

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai persidangan perampokan Kim Kardashian di Paris:

  • Korban: Kim Kardashian hadir sebagai korban dan saksi mata.
  • Terdakwa: Sepuluh orang didakwa terkait perampokan tersebut.
  • Lokasi: Pengadilan di Paris, Prancis.
  • Durasi Sidang: Persidangan diperkirakan berlangsung hingga 22 Mei 2025.
  • Putusan Akhir: Diharapkan pada 23 Mei 2025.
  • Pengakuan: Dua dari sepuluh terdakwa mengakui beberapa tuduhan.

Persidangan ini menjadi sorotan publik karena melibatkan figur publik terkenal dan mengungkap detail mengerikan dari kejadian perampokan yang dialami Kim Kardashian.