Banjir Bandang Grobogan: 2.174 Keluarga Terdampak Jebolnya Tanggul Sungai Tuntang dan Klitih
Banjir Bandang Grobogan: Ribuan Keluarga Terdampak Jebolnya Tanggul
Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada 7-8 Maret 2025 mengakibatkan bencana banjir bandang yang meluas. Jebolnya tanggul di Sungai Tuntang dan Sungai Klitih pada Minggu (9/3/2025) telah menenggelamkan 21 desa di enam kecamatan, mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat setempat. Bencana ini merupakan bencana keempat yang melanda wilayah tersebut dalam waktu yang relatif berdekatan, menunjukkan urgensi penanganan serius dan langkah antisipasi jangka panjang. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pun telah memberikan respon cepat dengan mengerahkan bantuan dan pendampingan kepada Pemerintah Kabupaten Grobogan.
Respon Pemerintah dan Kondisi di Lapangan
Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Muhammad Chomsul, menyatakan bahwa bantuan dari Pemprov Jateng difokuskan pada pendampingan peningkatan sumber daya manusia, penyediaan peralatan, dan koordinasi penanganan bencana di Kabupaten Grobogan. Kondisi ketinggian air bervariasi, mulai dari 10 hingga 100 sentimeter, mengakibatkan sekitar 2.174 keluarga terdampak. Sebanyak 150 warga terpaksa mengungsi di Gereja Desa Ringinkidul. Tim di lapangan tengah melakukan asesmen kebutuhan warga terdampak, dengan logistik bantuan yang telah didistribusikan. Dinas Sosial melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Grobogan telah mendirikan dapur umum di lokasi pengungsian. Koordinasi juga dilakukan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, mengingat kewenangan pengawasan sungai berada di bawah instansi tersebut.
Lokasi-lokasi tanggul yang jebol teridentifikasi di Sungai Tuntang, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, dan Sungai Klitih, Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu. Enam kecamatan yang terdampak banjir meliputi:
- Kedungjati
- Toroh
- Purwodadi
- Tawangharjo
- Gubug
- Tegowanu
Antisipasi dan Imbauan Kewaspadaan
Meskipun memasuki musim pancaroba menuju kemarau, BPBD Jateng mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama warga yang tinggal di dekat aliran sungai seperti Bengawan Solo dan wilayah pantai utara Jawa Tengah. Pentingnya memperhatikan peringatan dini cuaca melalui berbagai media, termasuk grup WhatsApp dan laman BMKG, ditegaskan untuk meminimalisir dampak bencana di masa mendatang. Selain kesiapan diri menghadapi bencana, masyarakat juga diimbau untuk mengamankan dokumen penting dan memahami lokasi titik pengungsian untuk menghindari kepanikan saat terjadi keadaan darurat.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PUBMCK) Jateng, Hanung Triyono, menyatakan telah berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana dan menyiapkan logistik perbaikan infrastruktur. Perbaikan infrastruktur akan dilakukan setelah genangan air surut. Alat berat, sandbag, dolken, dan bambu telah disiagakan. BBWS PJ, PT KAI, dan BPBD akan menjadi leading sector dalam proses perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang ini.