Aparat Berhasil Membekuk Preman Berkedok Ormas yang Meresahkan Pasar Kramat Jati
Akhir Teror di Pasar Kramat Jati: Penangkapan Pendi, Sang Preman Berkedok Ormas
Pasar Induk Kramat Jati, sebuah pusat perputaran ekonomi yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para pedagang, justru menyimpan cerita kelam tentang intimidasi dan ketakutan. Selama beberapa waktu, aktivitas pasar ini terganggu oleh aksi premanisme yang dilakukan oleh seorang pria bernama Pendi Permana, yang berusia 45 tahun. Pendi, yang mengklaim dirinya sebagai anggota organisasi masyarakat (ormas), telah membuat resah para pedagang dan pengelola pasar.
Penangkapan Pendi oleh Unit V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menjadi titik terang bagi para korban. Pendi ditangkap di sebuah kontrakan di Jalan Kramat Barat, Kampung Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, pada dini hari. Penangkapan ini adalah hasil dari analisis mendalam yang dilakukan oleh pihak kepolisian setelah menerima laporan dari para korban. Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi Marasabessy, menyatakan bahwa penangkapan ini adalah bukti komitmen kepolisian dalam memberantas premanisme.
Kronologi Intimidasi dan Perlawanan
Salah satu korban yang berani bersuara adalah Teguh, Kepala Keamanan Pasar Induk Kramatjati yang juga seorang purnawirawan Polri. Teguh mengungkapkan bahwa intimidasi dimulai ketika Pendi tidak terima dengan penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang dilakukan pada hari Sabtu. Pendi bersama sejumlah anggota ormasnya mendatangi Teguh dan melakukan penyerangan.
"Begitu saya duduk bertiga sama dua personel, tahu-tahu ada yang gebuk saya dari belakang dan sambil bicara 'Kamu mau ngajak ribut dengan saya, kenapa pedagang saya diusir-usir, itu perintah siapa'," ujar Teguh menirukan perkataan Pendi saat melakukan penyerangan.
Teguh sempat mengejar Pendi hingga ke area loading cabai, namun ia mendapati massa ormas yang jumlahnya cukup besar. Demi keselamatan, Teguh memilih untuk mundur dan bersembunyi di lobi Pasar Jaya. Namun, bayang-bayang kekerasan terus menguntitnya hingga massa tersebut membubarkan diri.
Implikasi dan Harapan
Kasus Pendi ini bukan sekadar masalah individu atau pasar tertentu. Ini adalah cerminan dari masalah yang lebih besar dalam tata kelola keamanan publik, di mana kelompok informal dan premanisme berusaha menembus batas hukum dan ketertiban. Penangkapan Pendi memberikan harapan baru bagi terciptanya lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi para pedagang dan masyarakat.
Saat ini, Pendi beserta barang bukti telah dibawa ke Subdit 3 Tahbang/Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk proses penyidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian akan terus mendalami kasus ini untuk mengungkap jaringan premanisme yang mungkin terlibat dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan.
Daftar Barang Bukti
Sejumlah barang bukti telah diamankan oleh pihak kepolisian, di antaranya:
- Kaus oranye bata berlengan pendek yang dikenakan Pendi saat penangkapan
- Identitas diri tersangka
- Barang bukti lain yang terkait dengan tindakan premanisme yang dilakukan
Penangkapan Pendi adalah langkah awal yang penting dalam memberantas premanisme dan menciptakan rasa aman di Pasar Induk Kramat Jati. Diharapkan, kejadian ini menjadi pelajaran bagi pihak lain untuk tidak melakukan tindakan serupa dan bagi masyarakat untuk berani melaporkan segala bentuk tindakan kriminal kepada pihak berwajib.