Indonesia Catat Rekor Stok Beras Tertinggi, Harga Beras Dunia Terpengaruh

Indonesia Catat Rekor Stok Beras Tertinggi, Harga Beras Dunia Terpengaruh

Kementerian Pertanian mengumumkan pencapaian signifikan dalam pengelolaan stok beras nasional. Cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini mencapai 3,7 juta ton, menandai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Peningkatan ini dipicu oleh produksi beras dalam negeri yang melimpah, sehingga Indonesia tidak melakukan impor beras.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa keputusan Indonesia untuk tidak lagi mengimpor beras berdampak langsung pada penurunan harga beras di pasar global. "Dulu, saat kita masih impor, harga beras dunia mencapai US$ 460 per ton. Sekarang, karena kita tidak impor, harganya turun menjadi US$ 390 per ton. Ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki pengaruh besar pada harga beras dunia," ujarnya di Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Rabu (14/5/2025).

Amran menambahkan, penurunan harga beras dunia ini memberikan manfaat bagi banyak negara. Kondisi ini berbeda dengan dua tahun sebelumnya, ketika Indonesia aktif mengimpor beras, yang justru mendorong kenaikan harga global. "Petani Indonesia berjasa bagi konsumen beras di seluruh dunia. Kita berkontribusi pada pasokan beras global," tegasnya.

Rekor Stok Beras Nasional

Stok CBP yang mencapai 3,7 juta ton merupakan angka tertinggi sejak Bulog didirikan pada tahun 1969. Amran optimis bahwa dalam 15-20 hari ke depan, stok beras akan terus bertambah hingga mencapai 4 juta ton. Ia juga mengenang keberhasilan Indonesia mencapai swasembada beras pada tahun 1984, dengan jumlah penduduk 166,6 juta jiwa. Saat ini, dengan populasi mencapai 283 juta jiwa, Indonesia mampu melampaui rekor stok beras tahun 1985 yang mencapai 3,006 juta ton.

Posisi Indonesia di Pasar Beras Global

Menurut proyeksi U.S. Department of Agriculture, produksi beras nasional pada tahun 2024/2025 diperkirakan mencapai 34,6 juta ton. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai produsen beras terbesar di ASEAN, mengungguli Thailand dan Vietnam. Lonjakan produksi ini mengubah peta perdagangan beras di tingkat regional dan global.

Pada tahun 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras mencapai 4.519.420,6 ton, akibat penurunan produksi padi sebesar 760 ribu ton akibat El Nino. Namun, saat ini Indonesia tidak lagi melakukan impor beras.

Sebelumnya, Indonesia memang banyak mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan nasional dan menjaga stabilitas harga. Pada tahun 2023, pemerintah memutuskan untuk mengimpor 2 juta ton beras, dan menambah impor sebanyak 3,6 juta ton pada tahun 2024.

Berikut rincian data yang disampaikan:

  • Stok CBP saat ini: 3,7 juta ton (rekor tertinggi)
  • Harga beras dunia saat Indonesia impor: US$ 460 per ton
  • Harga beras dunia saat Indonesia tidak impor: US$ 390 per ton
  • Proyeksi produksi beras nasional 2024/2025: 34,6 juta ton