Polisi Bekasi Amankan Sepuluh Oknum 'Pak Ogah' Terlibat Pungli

markdown Gelombang penertiban terhadap praktik premanisme terus bergulir. Kali ini, Kepolisian Sektor Bekasi Barat berhasil mengamankan sepuluh orang yang beroperasi sebagai 'pak ogah' dan juru parkir liar di wilayah Bekasi Barat, Kota Bekasi. Penangkapan ini merupakan bagian dari Operasi Berantas Jaya yang digelar pada hari Selasa, 13 Mei 2025.

AKP Wahyudi, Kapolsek Bekasi Barat, menegaskan bahwa operasi ini adalah wujud komitmen penegakan hukum terhadap segala bentuk premanisme dan pungutan liar (pungli) yang telah meresahkan masyarakat. "Penindakan tegas ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh warga," ujarnya dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada Kamis, 15 Mei 2025.

Kesepuluh pelaku tersebut diamankan di dua lokasi berbeda yang menjadi titik rawan praktik premanisme, yaitu di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bintara, dan Jalan Pemuda, Kranji. Di kedua lokasi ini, para pelaku kerap kali melakukan tindakan pemerasan dan pungutan liar yang memaksa, sehingga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

"Aktivitas ilegal yang mereka lakukan sangat mengganggu ketertiban umum dan meresahkan masyarakat," tegas AKP Wahyudi. Penindakan ini diharapkan dapat memulihkan keamanan dan ketertiban di ruang publik serta memberikan efek jera bagi pelaku premanisme lainnya.

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, telah memberikan instruksi tegas kepada seluruh jajaran kepolisian untuk menindak tanpa kompromi segala bentuk premanisme yang mencoba mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Penindakan ini juga menyasar oknum-oknum yang berlindung di balik atribut organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk melakukan aksi premanisme.

"Kami tidak akan mentolerir segala bentuk pelanggaran hukum. Jika ada indikasi tindak pidana, kami akan proses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," tegas Irjen Karyoto usai memimpin apel Operasi Anti Premanisme di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 9 Mei 2025.

Kapolda Metro Jaya juga menekankan bahwa aparat kepolisian tidak akan membiarkan aksi premanisme yang meresahkan masyarakat dan melanggar hukum. Seluruh jajaran kepolisian di wilayah hukum Polda Metro Jaya, bersama dengan TNI, siap bersinergi untuk memberantas aksi premanisme hingga ke akarnya.

Operasi Anti Premanisme ini merupakan respons cepat pemerintah terhadap maraknya aksi premanisme yang meresahkan masyarakat. Diharapkan dengan operasi ini, ruang gerak pelaku premanisme akan semakin sempit dan tercipta situasi kamtibmas yang kondusif.