Atlet Muda Disabilitas Indonesia, Anggi Wahyuda, Mendapat Dukungan untuk Taklukkan Everest Base Camp
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyatakan dukungan penuh kepada Anggi Wahyuda, seorang atlet muda disabilitas yang bercita-cita mencapai Everest Base Camp di Nepal. Dukungan ini diwujudkan melalui gerakan bertajuk "Satu Langkah Lagi".
Pernyataan dukungan ini disampaikan Menpora Dito dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta. Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, serta Tenaga Ahli Menpora Bidang Komunikasi Publik Mikha Tambayong.
"Kita kedatangan anak muda hebat Anggi Wahyuda yang ditengah keterbatasanya memiliki impian untuk mendaki gunung Everest. Sebagai Menpora dan mewakili pemerintah, kami sangat mendukung langkah Anggi Wahyuda. Meski memiliki keterbatasan, tapi semangatnya bisa menjadi inspirasi," ujar Menpora Dito.
Menpora Dito berharap, perjuangan Anggi dapat menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus berjuang meraih impian, terlepas dari keterbatasan yang ada. Pemerintah, kata Dito, siap memberikan dukungan kepada anak-anak muda yang berani mengambil langkah besar.
Anggi Wahyuda, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh Menpora Dito dan berbagai pihak lainnya.
"Saya sangat berterima kasih kepada Menpora Dito dan sponsor lain yang terus mendukung saya untuk melakukan gerakan ini. Tujuan saya melakukan gerakan ini agar bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi pemuda dan penyandang disabilitas di Indonesia," ungkap Anggi.
Anggi Wahyuda, seorang pemuda berusia 24 tahun asal Binjai, Sumatera Utara, adalah seorang penyandang disabilitas yang menggunakan alat bantu tongkat untuk berjalan. Kaki kanannya diamputasi setelah mengalami kecelakaan pada tahun 2015. Meski memiliki keterbatasan fisik, Anggi tidak pernah menyerah pada impiannya. Ia telah berhasil menaklukkan berbagai gunung di Indonesia, termasuk Gunung Leuser di Aceh dalam program Menembus Batas. Pengalaman pendakiannya didokumentasikan dan disebarkan melalui media sosial, yang ternyata mampu memberikan inspirasi positif bagi banyak orang.
Anggi mengungkapkan bahwa konten-konten pendakiannya telah membantu banyak orang, termasuk sekitar 20 orang yang berhasil dicegah dari percobaan bunuh diri.
Saat ini, Anggi tengah mempersiapkan diri untuk pendakian ke Everest Base Camp, sebuah perjalanan yang diperkirakan akan memakan waktu 11 hari. Ia berharap, pendakian ini akan semakin memotivasi masyarakat untuk berjuang dan menaklukkan keterbatasan dalam kehidupan.
"Konten (pendakian) ini tidak hanya untuk orang-orang disabilitas tetapi buat semua orang yang mengalami masalah mental, tidak percaya diri, ayo kita semangat untuk buktikan bahwa batas kemampuan manusia itu bukan pada fisik tetapi pada kemauan," pungkas Anggi.