Bangka Belitung Berencana Bangun RS Khusus Jantung dan Stroke Guna Tekan Angka Kematian

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tengah merencanakan pembangunan rumah sakit khusus yang fokus pada penanganan penyakit jantung dan stroke. Inisiatif ini merupakan respon terhadap tingginya angka kematian akibat dua penyakit tersebut di wilayah Babel.

Rumah sakit yang rencananya akan dibangun di Kota Pangkalpinang ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Babel. Lokasinya yang strategis, dekat dengan Bandara Depati Amir Pangkalpinang, diharapkan memudahkan akses bagi pasien dari berbagai wilayah di kepulauan tersebut.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, menegaskan bahwa pembangunan rumah sakit ini menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Saat ini, rancangan RPJMD tersebut sedang dalam pembahasan di DPRD Bangka Belitung.

"Rumah sakit ini sangat penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama dalam penanganan penyakit jantung dan stroke," ujar Hidayat.

Proyek ini direncanakan akan dilaksanakan secara bertahap. Dimulai dengan pembangunan fisik pada tahun 2026, dilanjutkan dengan rekrutmen tenaga medis dan pengadaan peralatan medis canggih pada tahun 2027. Pemerintah menargetkan rumah sakit ini dapat beroperasi penuh dan terakreditasi pada tahun 2029.

Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan rumah sakit ini diperkirakan mencapai Rp 300 miliar. Sumber pendanaan akan berasal dari berbagai sumber, termasuk APBD, APBN, dan potensi pinjaman luar negeri.

Ketua DPRD Bangka Belitung, Didit Srigusjaya, menyatakan bahwa pihaknya akan mengkaji rencana pembangunan ini secara cermat, terutama terkait dampaknya terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Babel. Rencana ini telah masuk dalam rancangan peraturan daerah (Perda) RPJMD yang sedang dibahas.

Kepala Dinas Kesehatan Bangka Belitung, Andri Nurtito, menjelaskan bahwa pembangunan rumah sakit khusus ini didasarkan pada pertimbangan kebutuhan mendesak dan kondisi geografis wilayah kepulauan. Kajian mendalam masih terus dilakukan untuk memastikan rumah sakit ini dapat memberikan pelayanan yang optimal.

Rumah sakit ini direncanakan memiliki bangunan bertingkat, antara 4 hingga 5 lantai, dengan ruang kritikal yang terintegrasi dengan sistem rujukan provinsi. Kebutuhan tenaga ahli akan mencakup berbagai spesialisasi, antara lain:

  • Dokter spesialis jantung
  • Dokter spesialis neurologi
  • Dokter spesialis bedah saraf
  • Dokter spesialis anestesi
  • Dokter spesialis radiologi
  • Subspesialis bedah toraks-kardiovaskular
  • Dokter spesialis rehabilitasi medik
  • Tenaga keperawatan dan teknis terlatih (ICCU, Cathlab)

Kondisi kesehatan di Bangka Belitung saat ini menunjukkan angka prevalensi hipertensi yang cukup tinggi, mencapai 34 persen. Selain itu, angka kematian akibat stroke dan penyakit jantung juga mengkhawatirkan, mencapai lebih dari 30 persen dari total kematian. Sementara itu, fasilitas Cath Lab, ICCU, dan rehabilitasi stroke masih sangat terbatas di rumah sakit yang ada. Dengan adanya rumah sakit khusus ini, diharapkan penanganan penyakit jantung dan stroke di Bangka Belitung dapat ditingkatkan secara signifikan.