Jebolnya Tanggul Sungai Cinangka Picu Banjir Besar di Purwakarta, Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi

Bencana Banjir di Purwakarta Akibat Jebolnya Tanggul Sungai Cinangka

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sejak Sabtu (8/3/2025) siang mengakibatkan bencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah. Salah satu daerah yang terdampak paling parah adalah Kampung Batu Layang, Desa Cikaobandung, Kecamatan Jatiluhur. Banjir tersebut dipicu oleh jebolnya tanggul Sungai Cinangka sepanjang kurang lebih 30 meter, yang tak mampu menahan derasnya debit air sungai yang meluap. Akibatnya, air sungai membanjiri permukiman warga dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga mencapai 1,5 meter di titik terdalam. Kecepatan debit air yang meningkat drastis membuat banyak warga, terutama lansia dan anak-anak, kesulitan menyelamatkan diri dan harta bendanya.

Ketua RT 4 Kampung Batu Layang, Bapak Kasa, melaporkan bahwa setidaknya 100 kepala keluarga (KK) terdampak langsung oleh bencana ini. Beliau menceritakan kronologi kejadian, menjelaskan bahwa air mulai memasuki rumah-rumah warga sekitar pukul 17.00 WIB. "Hujan deras sudah mengguyur sejak siang, dan tanggul jebol mengakibatkan air sungai langsung menerjang pemukiman," ujar Bapak Kasa dalam keterangannya kepada media. Kondisi ini memaksa ratusan warga untuk mengungsi ke rumah-rumah warga lain yang berada di dataran lebih tinggi dan relatif aman dari genangan air. Saat ini, para pengungsi sangat membutuhkan bantuan berupa logistik, mulai dari makanan, pakaian layak pakai, hingga alas tidur yang memadai.

Respon Pemerintah dan Tim Penyelamat

Menanggapi situasi darurat ini, pemerintah setempat melalui berbagai instansi terkait langsung bergerak cepat. Tim gabungan dari TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, dan pemadam kebakaran (Damkar) telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemantauan, penyelamatan, dan evakuasi warga yang terdampak. Pantauan di lapangan sekitar pukul 20.00 WIB menunjukkan bahwa tim gabungan terus berupaya maksimal untuk membantu warga yang terjebak banjir dan memastikan keselamatan mereka. Pemerintah setempat juga menghimbau kepada seluruh warga untuk tetap waspada, mengikuti instruksi petugas di lapangan, dan mengutamakan keselamatan diri.

Upaya evakuasi dan penanganan dampak banjir terus dilakukan secara intensif. Pemerintah berkomitmen untuk meminimalisir kerugian dan risiko bagi masyarakat terdampak. Selain bantuan logistik, pemerintah juga fokus pada pemulihan infrastruktur yang rusak akibat bencana ini dan upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Langkah-langkah jangka panjang seperti perbaikan tanggul sungai dan sistem peringatan dini dini menjadi fokus perhatian ke depan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.

  • Kondisi terkini: Tim gabungan masih melakukan evakuasi dan penyaluran bantuan.
  • Jumlah korban: Belum ada laporan korban jiwa, namun ratusan warga terpaksa mengungsi.
  • Bantuan yang dibutuhkan: Makanan, pakaian, selimut, dan obat-obatan.
  • Langkah selanjutnya: Perbaikan infrastruktur dan sistem peringatan dini bencana.