Temuan Mortir Aktif Gegerkan Petani Ciwidey, Tim Jibom Polda Jabar Turun Tangan
Penemuan sebuah mortir aktif oleh seorang petani di kawasan perkebunan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menggegerkan warga setempat. Peristiwa ini terjadi di Kampung Cikarancang, Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, ketika Maman Sulaeman (52), seorang petani stroberi, tengah membersihkan kebunnya.
Saat tengah mencangkul tanah, cangkul Maman tiba-tiba membentur sebuah benda keras. Setelah diperiksa lebih lanjut, benda tersebut ternyata adalah sebuah mortir. Maman kemudian membawa temuan tersebut ke rumahnya dan segera melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib.
"Benar, saudara Maman menemukan mortir tersebut sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah menemukan, dia langsung membawanya ke rumah dan melaporkannya," ujar Kapolsek Ciwidey, AKP Peeterson Timisela, melalui pesan singkat.
Laporan dari Maman kemudian diteruskan melalui RT dan RW setempat hingga akhirnya sampai ke Polsek Ciwidey. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian, dipastikan bahwa benda tersebut adalah mortir aktif.
Untuk mengamankan lokasi dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pihak kepolisian kemudian memindahkan mortir tersebut ke sebuah perkebunan bawang yang jauh dari pemukiman warga. Langkah ini diambil sebagai tindakan preventif sebelum dilakukan penanganan lebih lanjut oleh tim ahli.
"Untuk menjaga keamanan, mortir tersebut kami simpan sementara di kebun bawang yang lokasinya jauh dari rumah warga," jelas AKP Peeterson Timisela.
Polsek Ciwidey kemudian berkoordinasi dengan Polres Bandung dan Polda Jawa Barat untuk penanganan lebih lanjut. Unit Penjinak Bom (Jibom) Polda Jawa Barat kemudian diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemusnahan mortir tersebut.
Pemusnahan mortir aktif dilakukan pada hari Rabu di kawasan obyek wisata Rancaupas, yang terletak di Jalan Patengan-Rancabali, Kecamatan Rancabali. Proses pemusnahan berlangsung pada pukul 09.00 WIB dengan pengawasan ketat dari tim Jibom dan pihak kepolisian.
Mortir yang ditemukan tersebut diidentifikasi sebagai mortir kaliber 81 mm buatan Belanda. Diduga, mortir ini merupakan peninggalan Perang Kemerdekaan. Usia mortir yang sudah sangat tua menjadi perhatian khusus dalam proses penanganan dan pemusnahannya.