Polemik Ijazah Jokowi: PDIP Imbau Relawan Projo Tidak Reaktif Terhadap Pernyataan Megawati
Guntur Romli Minta Relawan Projo Tidak Baper Soal Ucapan Megawati Terkait Ijazah Jokowi
Politisi PDIP, Guntur Romli, mengimbau relawan Pro Jokowi (Projo) untuk tidak bereaksi berlebihan atau "baper" terhadap pernyataan Megawati Soekarnoputri terkait polemik ijazah Presiden Joko Widodo. Imbauan ini muncul setelah Projo menyampaikan pendapatnya mengenai pernyataan Megawati terkait polemik ijazah Jokowi.
Menurut Guntur Romli, pernyataan Megawati sebenarnya hanya menyampaikan pandangan umum mengenai polemik ijazah Jokowi. Ia menekankan bahwa Megawati tidak secara spesifik menyebut nama Jokowi dalam komentarnya.
"Pernyataan Ibu Megawati itu tidak menyebut nama Jokowi, mestinya pendukung Jokowi tidak perlu baper," kata Guntur Romli kepada media.
Guntur Romli berpendapat bahwa Megawati hanya menyampaikan pandangan yang wajar ketika ada pihak yang meragukan keabsahan ijazah Jokowi. Menurutnya, solusi dari permasalahan ini cukup sederhana, yaitu dengan menunjukkan bukti yang diperlukan. Ia menyayangkan polemik ini berlarut-larut hingga melibatkan berbagai lembaga.
"Pernyataan Ibu Megawati itu mewakili kewarasan umum, kalau ada yang meragukan, kita kan tinggal ngasih buktinya. Misalnya ada yang nanya ijazah kita, tinggal diperlihatkan selesai. Atau misalnya ada yang meragukan identitas kita, soal umur contohnya, tinggal perlihatkan KTP. Jadi tidak perlu ribet, diperpanjang sampai masuk ke ranah hukum. Semua lembaga dibuat repot," ujarnya.
Lebih lanjut, Guntur Romli menilai bahwa Megawati mengedepankan nilai-nilai musyawarah dalam menyelesaikan polemik ijazah Jokowi. Ia menyatakan bahwa Megawati ingin semua persoalan diselesaikan dengan baik-baik tanpa menimbulkan keributan.
"Ini sesuai dengan nilai-nilai kita: musyawarah. Ibu Megawati tidak spesifik mengomentari soal isu ijazah palsu atau Jokowi (tidak ada nama itu disebut) tapi Ibu Megawati sebagai orang tua, sebagai ibu ingin semua persoalan diselesaikan dengan baik-baik, jangan dibikin ribet dan ribut," jelasnya.
Sebelumnya, relawan Projo mengkritik pernyataan Megawati yang menyarankan agar ijazah Jokowi ditunjukkan untuk mengakhiri polemik. Projo berpendapat bahwa langkah hukum telah ditempuh karena ijazah asli telah ditunjukkan, namun tuduhan tetap berlanjut.
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menyatakan bahwa pelaporan kasus tersebut adalah jalan terakhir setelah Jokowi dan pihak terkait menyampaikan data dan fakta bahwa ijazah S1 Jokowi asli. Ia juga menduga ada motif tertentu di balik tuduhan tersebut.
"Kasus hukum ini tidak akan terjadi jika obyektifitas dijunjung tinggi, sebaiknya Ibu Mega juga sejak lama menyatakan atau meminta para penuduh itu menghentikan tindakan mereka. Mengapa? Karena PDIP yang mencalonkan Pak Jokowi sebagai kepala daerah dan presiden 2 periode," kata Budi Arie Setiadi.