Polda Metro Jaya Gencarkan Penertiban Atribut Ormas: Upaya Jaga Netralitas Ruang Publik
markdown Operasi penertiban atribut organisasi kemasyarakatan (ormas) semakin intensif dilakukan oleh jajaran kepolisian di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Spanduk, bendera, dan berbagai simbol ormas yang terpasang di tempat umum secara bertahap diturunkan oleh petugas gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, dan Satpol PP.
Penertiban ini tidak hanya menyasar wilayah Jakarta Pusat, namun juga diperluas ke wilayah penyangga seperti Bekasi dan Tangerang. Langkah ini menimbulkan pertanyaan mengenai alasan mendasar di balik masifnya operasi penertiban tersebut.
Kepolisian menegaskan bahwa tujuan utama penertiban atribut ormas adalah untuk menjaga netralitas ruang publik dan mencegah potensi gesekan sosial. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa pemasangan atribut ormas secara sembarangan dapat menimbulkan kesan intimidatif dan ketidaknyamanan bagi masyarakat, serta berpotensi memicu konflik.
"Kami tidak bermaksud memusuhi ormas, namun kami ingin menegakkan aturan demi kebaikan bersama," tegas Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro. Penertiban ini bukan sekadar tentang simbol, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga.
Lebih lanjut, Kapolres Metro Jakarta Pusat menekankan bahwa premanisme tidak selalu identik dengan penampilan fisik, tetapi lebih pada tindakan yang memaksakan kehendak dan menimbulkan ketakutan. Oleh karena itu, penertiban atribut ormas merupakan bagian dari upaya untuk menjaga ruang publik tetap netral, bersih, dan damai.
Sebagai contoh, operasi gabungan tiga pilar di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyasar Kelurahan Petamburan yang dikenal sebagai wilayah rawan pemasangan atribut ormas. Dalam operasi tersebut, petugas berhasil menurunkan satu bendera Forum Betawi Rempug (FBR) dan dua bendera Pemuda Pancasila yang rusak. Penertiban dilakukan secara tertib dan kondusif.
Sebelumnya, dalam Operasi Berantas Jaya 2025, Polres Metro Jakarta Pusat juga telah menertibkan ratusan atribut ormas dari berbagai wilayah Polsek. Sawah Besar menjadi wilayah dengan jumlah atribut terbanyak yang diturunkan.
Kepolisian berkomitmen untuk melakukan penertiban dengan pendekatan dialogis dan persuasif. Eksistensi ormas dihormati selama kegiatan mereka tidak melanggar hukum. Namun, simbol-simbol yang menimbulkan kesan intimidatif dan dipasang tanpa izin akan tetap ditertibkan.
"Kami terbuka bagi ormas yang ingin berkontribusi positif. Namun, jika atribut mereka dipasang sembarangan dan menimbulkan ketidaknyamanan, kami akan menindak dengan bijak," pungkas Kapolres Metro Jakarta Pusat.
Rincian Penertiban Atribut Ormas
- Tujuan: Menjaga netralitas ruang publik dan mencegah gesekan sosial.
- Wilayah: Jakarta Pusat, Bekasi, Tangerang, dan sekitarnya.
- Pelaksana: Petugas gabungan Polri, TNI, dan Satpol PP.
- Target: Spanduk, bendera, dan simbol ormas yang dipasang tanpa izin dan menimbulkan kesan intimidatif.
- Pendekatan: Dialogis dan persuasif.
- Contoh Operasi: Operasi gabungan tiga pilar di Kecamatan Tanah Abang, Operasi Berantas Jaya 2025.
- Hasil: Penurunan ratusan atribut ormas dari berbagai wilayah.