Keputusan AS Cabut Sanksi Suriah Disambut Baik, Presiden Al-Sharaa Ungkap Titik Balik Stabilitas Kawasan
Presiden Suriah, Ahmed al-Sharaa, menyampaikan apresiasi mendalam atas keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait pencabutan sanksi ekonomi yang selama ini membelit negaranya. Dalam pidato yang disiarkan secara nasional, Al-Sharaa menyebut langkah ini sebagai tonggak bersejarah yang berani dan berpotensi besar memulihkan kondisi sosial ekonomi Suriah.
Keputusan pencabutan sanksi ini, yang sebagian besar diterapkan selama era pemerintahan Bashar al-Assad, dipandang sebagai angin segar bagi Suriah yang tengah berjuang memulihkan diri pasca-konflik berkepanjangan. Pengumuman mengejutkan ini disampaikan Trump saat Forum Investasi Arab Saudi-AS di Riyadh, di mana ia menyatakan bahwa pencabutan sanksi akan memberi Suriah kesempatan untuk bangkit kembali.
Sehari setelah pengumuman tersebut, Trump dan Al-Sharaa bertemu di Riyadh, menandai pertemuan pertama antara pemimpin AS dan Suriah dalam 25 tahun terakhir. Pertemuan itu juga dihadiri oleh Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), serta Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang berpartisipasi secara virtual. Selain itu, Trump mengindikasikan bahwa Amerika Serikat sedang menjajaki kemungkinan normalisasi hubungan dengan Suriah.
Al-Sharaa secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pangeran MBS atas penyelenggaraan pertemuan penting tersebut, serta kepada Presiden Erdogan atas dukungannya terhadap pemerintahan baru di Damaskus. Ia menekankan bahwa perjalanan pemulihan Suriah masih panjang, namun langkah ini menandai awal dari upaya nyata untuk membangun kembali negara.
Perang sipil yang telah berlangsung di Suriah sejak 2011 telah menyebabkan lebih dari setengah juta korban jiwa, jutaan pengungsi, dan kerusakan infrastruktur yang masif. Sanksi keuangan yang dijatuhkan AS selama konflik memperparah situasi ekonomi negara tersebut. Meskipun Trump telah mengumumkan pencabutan sanksi, belum ada indikasi apakah AS akan menghapus Suriah dari daftar hitam negara sponsor terorisme, sebuah status yang telah disandang sejak 1979 dan menghambat investasi asing.
Berikut adalah point penting dalam isi berita:
- Presiden Suriah memuji keputusan Trump cabut sanksi.
- Trump bertemu Al-Sharaa di Riyadh.
- AS menjajaki normalisasi hubungan dengan Suriah.
- Perang sipil di Suriah sejak 2011 telah menewaskan lebih dari setengah juta orang.