Bahaya Tersembunyi di Balik #SkinnyTok: Tren Diet Ekstrem yang Mengancam Kesehatan Mental dan Fisik Remaja

Ancaman Diet Ekstrem yang Viral di TikTok

Media sosial, khususnya TikTok, kembali diramaikan dengan tren yang memprihatinkan: #SkinnyTok. Di balik video-video yang tampak seperti tips kebugaran dan gaya hidup sehat, tersembunyi bahaya diet ekstrem yang mengancam kesehatan remaja. Para ahli kesehatan dan psikolog dengan tegas mengkritik tren ini karena mempromosikan perilaku makan tidak sehat, menormalisasi rasa lapar, dan mengagungkan tubuh kurus sebagai standar kecantikan yang ideal.

SkinnyTok menjadi wadah baru bagi konten pro-ana (pro-anoreksia) atau thinspiration (thinspo) yang sebelumnya hanya beredar di forum-forum tertutup. Algoritma TikTok, alih-alih membatasi, justru menyebarkan konten berbahaya ini secara luas, menjangkau remaja dan perempuan muda yang sangat rentan terhadap gangguan makan. Ironisnya, pesan-pesan berbahaya ini seringkali dikemas seolah-olah merupakan bagian dari gerakan hidup sehat, padahal sebenarnya adalah racun yang merusak.

Efek Jangka Panjang yang Mengkhawatirkan

TikTok mengklaim memiliki kebijakan yang melarang promosi gangguan makan, namun kenyataannya konten-konten berbahaya ini terus menyelinap masuk dan menyebar melalui tagar alternatif atau tren "sindiran" yang justru memperkuat pesan negatif. Bahkan, video yang tampak lucu atau satir pun sebenarnya menggambarkan gejala anoreksia yang serius. Saran yang terlihat seperti bercanda bisa menjadi "buku panduan" bagi orang yang berjuang dengan gangguan makan.

Bahaya #SkinnyTok tidak hanya terbatas pada efek psikologis. Remaja yang mengikuti pola makan ekstrem berisiko mengalami kerusakan permanen, termasuk kehilangan massa tulang dan gangguan hormon. Dampaknya bersifat jangka panjang dan dapat mempengaruhi kesehatan fisik serta mental mereka. Mengkaitkan tubuh kurus dengan kesehatan adalah mitos berbahaya yang dapat menyesatkan dan merusak generasi muda secara perlahan.

Peran Orang Tua, Pendidik, dan Profesional Kesehatan

Tren #SkinnyTok menjadi pengingat bahwa di era media sosial, informasi yang salah tentang kesehatan dapat tampil menarik dan "inspiratif", namun menyimpan ancaman besar. Oleh karena itu, orang tua, pendidik, dan profesional kesehatan perlu lebih waspada dalam memantau konsumsi konten digital generasi muda. Edukasi tentang pentingnya pola makan sehat dan citra tubuh positif menjadi kunci untuk melindungi remaja dari pengaruh negatif tren diet ekstrem.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan:

  • Berdiskusi dengan remaja tentang bahaya diet ekstrem dan standar kecantikan yang tidak realistis.
  • Mendorong pola makan sehat yang berfokus pada nutrisi dan keseimbangan, bukan pada pembatasan kalori.
  • Membangun kepercayaan diri dan penerimaan diri terhadap bentuk tubuh yang beragam.
  • Memantau aktivitas media sosial remaja dan memberikan dukungan jika mereka terpapar konten yang berbahaya.
  • Berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda khawatir tentang kebiasaan makan atau citra tubuh remaja.

Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan preventif, kita dapat melindungi generasi muda dari bahaya tersembunyi di balik tren diet ekstrem yang viral di media sosial.