Sapi 'Hercules' Milik Peternak Kulon Progo Jadi Hewan Kurban Pilihan Presiden Prabowo
Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, Presiden Prabowo Subianto menyalurkan delapan ekor sapi kurban ke berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satu sapi yang terpilih memiliki nama yang cukup unik, yaitu Hercules, milik seorang peternak bernama Herman Supranoto yang tinggal di Dusun Bentengan Kidul, Kalurahan Brosot, Kapanewon Galur, Kulon Progo.
Sapi Hercules merupakan hasil perkawinan silang antara jenis Simental dan Limosin. Sapi ini memiliki bobot yang fantastis, mencapai 820 kilogram. Herman, sang pemilik, menuturkan bahwa nama Hercules terinspirasi dari tokoh mitologi Yunani yang dikenal karena kekuatan dan kegagahannya. Ia mengaku memberi nama tersebut karena ukuran sapi yang sangat besar.
"Kasih nama Hercules ini ya cuma iseng saja sebenarnya, karena ukurannya yang besar," ungkap Herman.
Herman telah merawat Hercules selama kurang lebih satu tahun. Awalnya, ketika baru berusia dua tahun, ukuran Hercules belum sebesar sekarang. Namun, dengan perawatan yang intensif dan pemberian pakan serta ramuan jamu secara rutin, tubuh Hercules berkembang pesat.
"Kadang saya beri telur sama akar rumput sebagai ramuan khusus biar dhokoh atau menambah nafsu makan," jelasnya.
Sebenarnya, Herman berencana untuk terus membesarkan Hercules dan baru akan menjualnya pada Idul Adha tahun depan. Namun, rencana tersebut berubah ketika perwakilan dari dinas terkait menghubunginya dan menyampaikan bahwa Presiden Prabowo tertarik dengan Hercules. Tanpa ragu, Herman kemudian menyerahkan sapi tersebut dengan mahar senilai Rp 80 jutaan.
"Sebenarnya rencana kan mau dibesarkan buat tahun depan tapi terpilih presiden ya silakan, nggak apa-apa," kata Herman.
Herman mengaku sangat terkejut dan bangga bahwa sapi peliharaannya diminati oleh Presiden Prabowo untuk dijadikan hewan kurban.
Sementara itu, Plt Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dispertapa Kulon Progo, Eko Sulistyadi, membenarkan bahwa sapi bernama Hercules milik warga Galur, Kulon Progo, memang menjadi pilihan Presiden Prabowo untuk kurban Idul Adha 2025. Pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban tersebut secara berkala hingga pelaksanaan kurban.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY, Syam Arjayanti, menjelaskan bahwa mekanisme penyaluran sapi kurban bantuan Presiden tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Setiap kabupaten/kota di DIY mendapatkan bantuan satu ekor sapi, ditambah satu ekor untuk provinsi. Istana Kepresidenan juga mendapatkan alokasi dua ekor sapi.
Syam menambahkan bahwa proses pembelian sapi kurban tahun ini juga mengalami perubahan. Jika sebelumnya Sekretariat Presiden (Setpres) yang melakukan peninjauan, pemilihan, dan pembelian langsung, kini tugas tersebut diserahkan kepada masing-masing kabupaten/kota. Setpres hanya memberikan syarat-syarat dan kriteria harga sapi yang akan dibeli.
Adapun syarat-syarat sapi kurban bantuan presiden antara lain berat badan di atas 800 kg dan hasil uji laboratorium yang menunjukkan bahwa sapi dalam kondisi sehat. Pihaknya bekerja sama dengan BBVet untuk melakukan uji laboratorium tersebut.