Krisis Ruang Kelas: Siswa SD di Pandeglang Belajar di Teras dan Bawah Pohon

Kondisi Memprihatinkan di SDN Bojen 2, Pandeglang

Keterbatasan infrastruktur pendidikan masih menjadi permasalahan serius di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu contohnya adalah kondisi yang dialami oleh siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bojen 2 di Desa Bojen, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Akibat kekurangan ruang kelas, ratusan siswa terpaksa harus mengikuti proses belajar mengajar di tempat yang tidak layak, seperti teras sekolah dan bahkan di bawah pohon.

Karna Subagja, seorang guru di SDN Bojen 2, mengungkapkan bahwa sekolahnya hanya memiliki enam ruang kelas, sementara jumlah siswa mencapai 226 orang. Kondisi ini menyebabkan kelas 1, 2, dan 3 tidak memiliki ruang belajar yang memadai. Situasi ini telah berlangsung selama tiga tahun terakhir, memaksa pihak sekolah untuk mengambil langkah-langkah darurat.

Sistem Shift dan Keterbatasan Waktu Belajar

Guna mengatasi keterbatasan ruang kelas, pihak sekolah menerapkan sistem shift untuk kelas 1 dan 2. Setiap kelas dibagi menjadi dua kelompok belajar (rombongan belajar atau rombel), dengan satu kelompok belajar di pagi hari dan kelompok lainnya di siang hari. Namun, sistem ini juga memiliki kelemahan, yaitu berkurangnya waktu belajar bagi para siswa. Karna menjelaskan bahwa waktu belajar siswa menjadi sangat terbatas karena harus berbagi waktu dan fasilitas dengan kelompok lain.

Belajar di Teras dan Bawah Pohon

Kondisi yang lebih memprihatinkan dialami oleh siswa kelas 3. Karena tidak memiliki ruang kelas yang layak, mereka terpaksa belajar di teras sekolah, halaman, atau bahkan di bawah pohon. Ketika musim hujan tiba, semua siswa harus berdesakan di dalam kelas yang terbatas, dengan satu meja diisi oleh empat siswa. Situasi ini tentu sangat tidak ideal dan dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa.

Krisis ruang kelas ini menjadi tantangan besar bagi SDN Bojen 2 dan pemerintah daerah setempat. Diperlukan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini, sehingga semua siswa dapat belajar di lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif.