Indonesia Mengutuk Serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Mendesak Tindakan Tegas PBB

Pemerintah Indonesia menyampaikan kecaman keras atas serangan yang dilancarkan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia (RSI) yang terletak di Gaza Utara. Serangan yang menyebabkan kerusakan signifikan pada fasilitas kesehatan tersebut dinilai sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui pernyataan resminya, menegaskan bahwa agresi Israel terhadap fasilitas sipil, termasuk rumah sakit, merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan dan melanggar prinsip-prinsip fundamental hukum humaniter internasional serta hak asasi manusia. Pemerintah Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dan tegas dalam merespons agresi berkelanjutan Israel di Gaza.

Desakan ini mencerminkan keprihatinan mendalam Indonesia atas eskalasi konflik dan dampaknya yang menghancurkan terhadap warga sipil, termasuk tenaga medis dan pasien di RSI. Indonesia menyerukan penegakan hukum internasional secara konsisten untuk menghentikan kekejaman yang terjadi dan memastikan pertanggungjawaban atas pelanggaran yang dilakukan.

Selain itu, Indonesia kembali menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza untuk mengakhiri siklus kekerasan dan penderitaan yang berkepanjangan. Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya membuka akses seluas-luasnya bagi bantuan kemanusiaan untuk menjangkau mereka yang membutuhkan di Gaza, mengingat situasi kemanusiaan yang semakin memburuk akibat konflik.

Organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melaporkan kondisi terkini Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara pasca serangan. Akibat serangan tersebut, kondisi rumah sakit sangat memprihatinkan. Kaca jendela pecah dan plafon runtuh, sehingga mengganggu layanan medis penting di ruang perawatan intensif (ICU), instalasi gawat darurat (IGD) dan ruang operasi.

Menurut MER-C, bom yang dijatuhkan pasukan Israel di sekitar area rumah sakit menyebabkan guncangan hebat. Beberapa peralatan medis dilaporkan rusak akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Staf lokal MER-C di Rumah Sakit Indonesia melaporkan bahwa Israel mengepung rumah sakit dengan pesawat nirawak pada hari Minggu (18/5). Sementara itu, pasukan Israel yang berada sekitar 500 meter di utara dan selatan rumah sakit melarang aktivitas apa pun di sana.

Puluhan staf medis dan relawan yang tersisa di Rumah Sakit Indonesia terus berupaya membersihkan bagian dalam rumah sakit. MER-C memastikan hingga saat ini terdapat 20 staf di Rumah Sakit Indonesia.